ADB: Pemulihan Ekonomi akan Berlangsung Lebih Lambat
Merdeka.com - Pemulihan ekonomi akibat pandemi sejak awal 2020 terus terjadi di berbagai negara. Namun pemulihan ekonomi tidak berlangsung secara cepat karena varian baru Covid-19 terus bermunculan.
Lalu, bagaimana outlook Indonesia dibandingkan negara berkembang lainnya?
Senior Country Economist ADB, Henry Ma mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk berbagai negara berkembang mengalami penyesuaian. Proyeksi menurun, namun pemulihan ekonomi akan terus berjalan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Bagaimana LPDUK berbenah setelah pandemi? Sesuai arahan Menpora Dito Ariotedjo, LPDUK mencoba melakukan transformasi dengan menjadi lembaga yang lebih progresif dan mendukung ekosistem Industri Olahraga sebagai bagian dari DBON.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
"Semua proyeksi itu berkurang, menurun, perekonomian di kawasan Asia Tenggara dan Selatan tapi pemulihan ekonomi akan tetap berlangsung tapi lebih lambat," kata Henry dalam konferensi pers online, Jakarta, Rabu (22/9).
Henry mengatakan, ketidakpastian tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi juga diseluruh negara terutama di kawasan Asia. Segala kemungkinan harus terus diwaspadai, artinya pemulihan kesehatan saat ini masih jadi yang utama.
"Kita harus mengingat mengenai headwind tidak hanya di Indonesia tapi di kawasan Asia," jelasnya.
Dia melanjutkan, varian baru akan menghasilkan wabah yang baru. Kondisi tersebut akan berdampak pada risiko pengurangan ekonomi global. Kemudian, berita mengenai stres-stres finansial di negara-negara seperti RRC.
"Dan kemudian mengalami kontraksi di sektor layanan dan jasa akan mempengaruhi dunia. Ada peningkatan infeksi atau penularan di negara-negara maju seperti AS sehingga kita harus hati-hati di akhir tahun 2021," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaMeski permintaan domestik sudah mulai pulih, industri manufaktur China masih tertekan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Amerika Serikat (AS) diperkirakan mulai melambat di semester II-2024 seiring dengan penurunan permintaan domestik.
Baca SelengkapnyaProgram transisi energi sepertinya baru akan terasa dampaknya setelah 2025.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca Selengkapnya