ADB Proyeksi Konsumsi Rumah Tangga Indonesia Baru Tumbuh Tinggi di 2022
Merdeka.com - Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia diperkirakan tumbuh 3,5 persen pada 2021 dan 4,8 persen pada 2022 di tengah pandemi Virus Corona. Ekspor dan belanja pemerintah diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan di Indonesia tahun ini.
Direktur ADB untuk Indonesia, Jiro Tominaga mengatakan, pengeluaran rumah tangga diproyeksikan akan pulih tipis pada tahun ini. Namun pada tahun depan diproyeksi akan naik ke level 5 persen.
"Pengeluaran rumah tangga naik tidak terlalu tinggi karena tertahan oleh ketidakpastian yang masih terus membayangi," kata Jiro dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (22/9).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Konsumsi ini akan berpengaruh kepada inflasi. Inflasi masih tetap terkendali dan diperkirakan mencapai 1,7 persen tahun ini, lebih rendah daripada proyeksi 2,4 persen yang dirilis ADB pada bulan April lalu, dan ini adalah akibat melambatnya pemulihan ekonomi.
"Seiring kenaikan pertumbuhan tahun depan, inflasi juga akan merangkak naik mendekati tingkat pra-pandemi sebesar 3,0 persen, yang masih dalam rentang target Bank Indonesia 2 persen hingga 3 persen," jelas Jiro.
Sementara itu, kata Jiro, dari sisi perdagangan impor meningkat sejalan dengan permintaan domestik. Namun hal tersebut diimbangi oleh ekspor yang tumbuh lebih cepat.
"Mengingat perdagangan dan pembiayaan global masih menghadapi sejumlah tantangan, akan sangat penting bagi para pembuat kebijakan untuk terus mengambil langkah-langkah yang dapat mengendalikan pandemi, mendukung pemulihan ekonomi, dan melaksanakan reformasi domestik," jelasnya.
Sri Mulyani Sebut Tren Pemulihan Ekonomi Global Terus Berlanjut
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa tren pemulihan perekonomian global terus berlanjut. Berbagai indikator menunjukkan penguatan pemulihan ekonomi.
Dia mengungkapkan bahwa ada optimisme dan hal-hal positif yang muncul dalam perekonomian global sampai per Mei 2021. Pertama, proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang telah direvisi ke atas.
World Bank dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tengah sentimen positif vaksinasi dan pulihnya berbagai indikator.
Kemudian, perdagangan dan manufaktur global juga terus membaik. "Baltic dry index konsisten di level tinggi dan ekspansi PMI manufaktur global di bulan Mei tertinggi sejak 2010 yaitu 56,0," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita pada Senin (21/6).
Hal tersebut berhasil mengungkit harga komoditas secara umum. Harga minyak dan batu bara sebagai komoditas utama Indonesia pun mengalami peningkatan signifikan.
Menurut Sri Mulyani, pasar keuangan global juga cukup kondusif dengan volatilitas pasar terjaga serta pasar saham negara maju dan berkembang terus naik.
Kendati demikian, ada berbagai risiko yang masih perlu diwaspadai. "Jadi ada hal positif, ada hal yang harus tetap kita monitor dengan kewaspadaan," jelas Sri Mulyani.
Salah satu yang perlu diwaspadai adalah kemunculan berbagai varian baru Covid-19, yang lebih mudah menular dan sebagian lebih ganas bahkan sampai menyerang balita.
Ditambah lagi, akses dan kecepatan vaksin masih belum merata. Hal ini, katanya, memunculkan kekhawatiran terjadinya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi yang tidak seragam.
Dia juga menyoroti inflasi Amerika Serikat (AS) yang terus menguat di level 5 persen pada Mei 2021. Mengingat adanya tren kenaikan inflasi di berbagai perekonomian, serta lonjakan kasus dan munculnya berbagai varian baru Covid-19, maka perlu diwaspadai dampaknya pada kenaikan biaya produksi sehingga mengganggu pemulihan ekonom.
"Kita juga perlu mewaspadai tren tersebut terhadap kenaikan biaya produksi karena kalau terjadi dinamika akan memengaruhi nilai tukar, capital flow maupun cost of fund-nya. Indonesia perlu dan terus melakukan langkah-langkah untuk memanfaatkan momentum pemulihan global dan nasional, serta di sisi lain terus meningkatkan kewaspadaan untuk antisipasi risiko," ungkap Sri Mulyani.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2023 diprediksi capai 5,1 persen, didukung oleh peningkatan konsumsi rumah tangga dan investasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaDia bilang proyeksi ekonomi tumbuh hingga 5,5 persen ditopang oleh sektor investasi yang terus tumbuh. Khususnya investasi bangunan.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya