ADCP Terbitkan Obligasi Incar Dana Segar Rp500 Miliar
Merdeka.com - PT Adhi Commuter Properti (ADCP) menyiapkan sejumlah dana melalui penerbitan obligasi I dengan jumlah pokok sebanyak Rp500 miliar. Adapun dana tersebut terdiri dari Seri A dengan tenor 367 hari dan Seri B dengan tenor 3 tahun.
Direktur Utama ADCP, Rizkan Firman mengatakan, obligasi perdana yang diterbitkan ini memperoleh hasil pemeringkatan Triple B dari Pefindo. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha.
Dia mengatakan pada masa bookbuilding (minggu 2-3 April 2021) telah terserap dengan nilai total Rp337 miliar, dengan rincian Seri A sebanyak Rp328 miliar, dan Seri B sebanyak Rp9 miliar.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Apa saja instrumen investasi BP Tapera? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Apa BRI sediakan untuk usaha anggota POLRI? Mengundang lebih dari 40 nasabah BRI yang bergerak di bidang kemitraan dan waralaba, BRI memberikan dukungan berupa modal usaha melalui pinjaman BRIguna Karya bagi anggota POLRI/ ASN/ Keluarga yang akan memulai usaha.
-
Apa yang membuat AUM BRI tumbuh? Sepanjang semester I-2023, dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) tumbuh 20,42% secara tahunan atau year-on-year (YoY), dengan peningkatan jumlah nasabah mencapai sebesar 19,84% yoy di periode tersebut.
"Saat ini masuk dalam tahap penawaran umum dengan best effort senilai Rp163 miliar. Respon pada masa penawaran umum ini sangat baik, ditandai dengan telah didapatkannya standby investor yang akan mengambil keseluruhan nilai best effort yang ditawarkan. Melihat animo positif dari penerbitan surat utang ini ADCP optimis oversubscribe terhadap target," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/5).
Respon baik ini menunjukkan market optimis terhadap konsep pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang fokus digarap ADCP ini. Terlebih konsep properti berbasis integrasi dengan transportasi massal ini sudah terbukti sukses dikembangkan di manca negara termasuk di beberapa negara tetangga dengan pertumbuhan nilai properti dan bisnis yang tinggi, serta sekaligus mendukung perencanaan dan penataan kota yang lebih baik.
Dia menambahkan, untuk bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi akan dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2021, sedangkan pembayaran obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah tanggal 27 Mei 2022 untuk obligasi Seri A dan 20 Mei 2024 untuk obligasi Seri B.
Prospek Industri Properti
Dilihat berdasarkan prospek, Industri properti mendapatkan keuntungan yang besar dari relaksasi baik dari kebijakan fiskal maupun moneter. Faktor lainnya adalah terdapat peluang yang sangat tinggi untuk keterserapan properti dimana backlog perumahan khususnya di Jabodetabek masih tinggi terutama masyarakat menengah.
Hal ini sesuai dengan sasaran segmentasi perseroan yaitu penjualan properti mulai dari harga Rp300 juta sampai dengan Rp2 milliar. Selain itu pertumbuhan kebutuhan akan transportasi umum memberikan kesempatan yang besar kepada pengembang properti yang memiliki akses langsung kepada transportasi massal.
Berdasarkan dari competitive advantage yang dimiliki, ADCP memproyeksikan pertumbuhan hingga tahun 2025 ini dari sisi marketing sales meningkat cukup signifikan dengan CAGR 40 persen - 50 persen baik untuk produk penjualan apartemen, rumah tapak, perkantoran, komersial area serta operator hotel.
Sedangkan dari sisi pendapatan ADCP meproyeksikan akan mendapatkan pertumbuhan CAGR 25 persen - 35 persen, serta pada sisi buttomline ADCP meproyeksikan CAGR 30 persen - 40 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca SelengkapnyaLaba bersih berjalan yang dimiliki ADCP di tahun 2023, mencapai Rp116,2 miliar.
Baca SelengkapnyaITDC berharap proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaBRI Mengeluarkan obligasi green bond 1 tahap III sebagai solusi pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaProyek pembangunan North-South Commuter Railway yang berlokasi di Filipina ini dikerjakan oleh perusahaan joint venture BUMN konstruksi dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasca pelunasan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan ke depannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Kemenkeu, menyimpan dana di SBN ritel ini bisa terhindar dari sejumlah risiko investasi, utamanya risiko gagal bayar.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI kekurangan pembiayaan untuk membangun RDF Plant dalam penyusunan APBD tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUtang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.
Baca SelengkapnyaPembelian/pemesanan minimal untuk ST012-T2 adalah Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta dengan maksimum Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca SelengkapnyaWakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.
Baca Selengkapnya