Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agung Podomoro yakin raup penjualan semester II Rp 2,3 T

Agung Podomoro yakin raup penjualan semester II Rp 2,3 T Property Gedung. merdeka.com

Merdeka.com - Di tengah tidak menentunya nilai tukar Rupiah, PT Agung Podomoro Tbk (APLN) masih berambisi untuk meraih penjualan yang sebesar Rp 2,3 triliun di semester dua tahun ini. Investor Relation APLN Wibisono mengatakan, perseroan akan merampungkan target penjualan tahun ini yang mencapai Rp 6 triliun.

"Hingga bulan Juli, perseroan sudah berhasil meraih marketing sales sebesar Rp 3,7 triliun. Nanti, yang Rp 2,3 triliun atau sisanya akan diraih pada semester dua tahun ini," ujarnya saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (28/8).

Target raihan penjualan di semester dua tahun ini akan banyak bertumpu pada penjualan high rise building dan rumah tapak. "Hampir 80 persen atau sekitar Rp 1,84 triliun akan dihasilkan dari penjualan di segmen ini," jelas dia.

Orang lain juga bertanya?

Sementara 20 persen sisanya akan dihasilkan dari pendapatan berulang melalui proyek hotel dan apartemen.

Adapun proyek-proyek yang akan menjadi tulang punggung dalam raihan penjualan di enam bulan terakhir tahun ini adalah Soho@Pancoran, Borneo Bay Residence, Vimala Hills dan proyek Simprug. Di samping itu, perseroan juga akan memperbesar jumlah cadangan lahannya dengan mengakuisisi sejumlah tanah di Makassar melalui dua entitas usahanya, PT Central Cipta Bersama dan PT Tunas Karya Bersama.

"Bila kita sudah membuat anak usaha baru, kemungkinan akan ada proyek baru dan akuisisi lahan untuk proyek," ungkapnya

Di sisi lain, perseroan tengah memikirkan cara guna menyiasati tekanan dolar AS yang semakin menguat. Dalam kondisi ekonomi yang stabil, setiap tahunnya perseroan menaikkan harga jual sebanyak 20 hingga 30 persen, berkaca pada kondisi saat ini, kemungkinan perseroan akan menaikkan harga jual lebih dari biasanya.

"Kenaikan harga jual masih akan menjadi bahan pertimbangan, mengingat efek dari pelemahan Rupiah ini juga akan mengancam menurunnya daya beli masyarakat," jelas dia.

Untuk menyiasatinya, perseroan akan memperpanjang jangka waktu penjualan guna menjaga kinerja perseroan dan daya beli masyarakat tetap stabil. "Jangka waktu penjualan yang biasanya memakan waktu selama 3 tahun, dapat diperpanjang menjadi 5 tahun," tutupnya.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada saat penutupan kemarin (27/8) berada di level Rp 11.260, pada hari ini tercatat melemah kembali, turun ke level Rp 11.295 per dolar AS. (mdk/bmo)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
LPCK Catat Pendapatan Semester I 2023 Rp 578 Miliar, Pra Penjualan Rp 628 Miliar
LPCK Catat Pendapatan Semester I 2023 Rp 578 Miliar, Pra Penjualan Rp 628 Miliar

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.

Baca Selengkapnya
Target Tercapai, Sri Mulyani Semerigah Peneriman Pajak Tahun 2023 Rp1.738,8 Triliun
Target Tercapai, Sri Mulyani Semerigah Peneriman Pajak Tahun 2023 Rp1.738,8 Triliun

Angka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.

Baca Selengkapnya
Prabowo Targetkan Ekonomi RI 2025 Tumbuh 8 Persen, Kementerian Investasi: Ini Beban Bersama
Prabowo Targetkan Ekonomi RI 2025 Tumbuh 8 Persen, Kementerian Investasi: Ini Beban Bersama

Hal itu menjadi tantangan dan beban Pemerintahan baru untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dan investasi yang sangat besar.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Target Kumpulkan Pendapatan Negara Rp2.802 Triliun pada 2024
Pemerintah Target Kumpulkan Pendapatan Negara Rp2.802 Triliun pada 2024

Target tersebut akan dicapai melalui optimalisasi investasi dan perpajakan.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Kabel Laut ini sebut Raih Pendapatan Rp 117 Miliar di Q1 2024, Begini Strateginya
Perusahaan Kabel Laut ini sebut Raih Pendapatan Rp 117 Miliar di Q1 2024, Begini Strateginya

Untuk meningkatkan bisnisnya, ada tiga fokus utama dalam pengembangannya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta BUMN Setor Dividen Rp90 Triliun di 2025, Erick Thohir: Angka yang Fantastis
Pemerintah Minta BUMN Setor Dividen Rp90 Triliun di 2025, Erick Thohir: Angka yang Fantastis

Erick menyampaikan target tersebut dinilai cukup besar dengan pagu anggaran 2025 yang didapat sebesar Rp277 miliar.

Baca Selengkapnya
Prudential Klaim Masih Unggul di Industri Asuransi
Prudential Klaim Masih Unggul di Industri Asuransi

Kepemimpinan di industri asuransi didukung oleh kinerja bisnis yang solid.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun

Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya