Agustus 2015, BPS catat impor Indonesia sentuh USD 12,27 miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia mencapai USD 12,27 miliar pada Agustus 2015. Naik 21,69 persen ketimbang Juli 2015.
Namun, jika dibandingkan Agustus tahun lalu, turun 17,06 persen.
"Impor nonmigas Agustus 2015 mencapai USD 10,16 miliar atau naik 30,48 persen jika dibandingkan Juli 2015, namun turun 10,82 persen jika dibandingkan dibandingkan Agustus 2014," kata Kepala BPS Suryamin, Jakarta, Selasa (15/9).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
Suryamin memaparkan, impor migas mencapai USD 2,11 miliar pada Agustus lalu, turun 8,12 persen ketimbang bulan sebelumnya. Jika dibandingkan Agustus tahun lalu, turun 37,99 persen.
"Secara kumulatif nilai impor Januari hingga Agustus 2015 mencapai USD 96,30 miliar atau turun 18,96 persen dibanding periode yang sama 2014."
Itu terdiri dari impor migas USD 17,50 miliar (turun 40,41 persen) dan nonmigas USD 78,80 miliar (turun 11,92 persen).
Pada Agustus, peningkatan impor nonmigas terbesar adalah mesin dan peralatan mekanik USD 0,41 miliar (26,46 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah golongan perhiasan/permata USD 0,13 miliar (63,10 persen).
Sepanjang tahun ini, China menjadi negara pengimpor terbesar, mencapai USD 19,02 miliar (24,13 persen). Diikuti Jepang USD 9,15 miliar (11,62 persen), dan Singapura USD 5,81 miliar (7,37 persen).
"Impor nonmigas dari Asean mencapai pangsa pasar 21,93 persen, sementara dari Uni Eropa 9,54 persen," tambahnya.
Impor barang konsumsi, bahan baku atau penolong, dan modal selama Januari hingga Agustus 2015 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Masing-masing sebesar 13,17 persen; 20,09 persen; dan 16,13 persen.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBanjirnya impor ilegal di Indonesia menjadi penyebab lesunya produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca Selengkapnya