Agustus 2015, ekspor Indonesia capai USD 12,70 miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia mencapai USD 12,70 miliar pada Agustus lalu. Itu meningkat 10,79 persen dibanding ekspor bulan sebelumnya.
Namun, jika dibandingkan periode sama tahun lalu, turun 12,28 persen.
"Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Agustus 2015 mencapai USD 102,52 miliar atau menurun 12,70 persen dibanding periode sama tahun. Adapun ekspor non migas mencapai USD 89,60 miliar atau menurun 7,30 persen," kata Kepala BPS Suryamin, Jakarta, Selasa (15/9).
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Ekspor nonmigas Agustus lalu mencapai USD 11,17 miliar, naik 11,23 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun, jika dibanding Agustus 2014 turun 5,99 persen.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada perhiasan/permata sebesar USD 237,1 juta atau sebesar 121,75 persen. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada timah, sebesar USD 103,8 juta atau sebesar 99,96 persen.
Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor nonmigas, mencapai USD 1,33 miliar. Diikuti China USD 1,11 miliar, Jepang USD 1,05 miliar. Kontribusi ketiganya mencapai 31,24 persen.
Sementara ekspor ke 27 negara Eropa sebesar USD 1,23 miliar.
"Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari-Agustus 2015 turun 7,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 9,15 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian naik 1,77 persen," papar Suryamin.
Ekspor Indonesia terbesar pada Januari-Agustus 2015 berasal dari Jawa Barat senilai USD 17,06 miliar atau sebesar 16,64 persen. Diikuti Kalimantan Timur USD 12,92 miliar (12,60 persen), dan Jawa Timur USD 11,40 miliar (11,12 persen).
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaSemua sektor mengalami peningkatan, terutama didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 4,56 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaCatatan ini memperpanjang daftar surplus selama 41 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca Selengkapnya