Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AirAsia Bantah Anggapan Iklim Usaha Penerbangan RI Tak Menarik

AirAsia Bantah Anggapan Iklim Usaha Penerbangan RI Tak Menarik RUPS Air Asia. ©2019 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan membantah pernyataan yang menyebut bahwa iklim bisnis angkutan udara di Indonesia tidak menarik bagi maskapai asing. Dia menegaskan, Indonesia sangat potensial untuk bisnis penerbangan.

Menurutnya, sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia merupakan pasar yang menarik untuk dikembangkan.

"Kalau untuk bisnis penerbangan untuk Indonesia ini sangat potensial. Kita kan negara kepulauan. Penduduknya nomor 4 terbanyak di dunia," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Senin (24/6).

"Market yang luar biasa sangat menarik di sektor penerbangan. Transportasi udara itu sangat krusial buat negara kepulauan seperti kita," lanjut dia.

Dukungan dari pemerintah pun terus meningkat. Sejak mulai berkiprah di langit Indonesia pada tahun 2004 silam, dukungan dan kerja sama yang baik pemerintah sungguh terjadi. Hal tersebut tampak dari perbaikan peringkat ICAO Indonesia.

"(Dukungan pemerintah) Terus meningkat terus membaik, kita liat tracking kita dari sisi safety di ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) terus membaik. Ya kerja sama yang baik semua stakeholder, bukan hanya pemerintah, Kemenhub, tapi juga airline dengan instansi terkait," jelas dia.

Dia pun meminta masyarakat tak perlu resah terkait adanya wacana mengundang maskapai asing untuk masuk ke Indonesia. "Soal wacana maskapai asing menurut saya tidak perlu diperdebatkan. Sudah ada Undang-undang nya. Bahwa asing silakan masuk maksimal 49 persen. Itu saja. Sederhana," urai dia.

"Saya rasa statement Pak Presiden kan belum ada wacana mengubah undang-undang kan. Masyarakat saja, atau pengamat saja yang mengartikan bahwa seolah-olah asing langsung masuk 100 persen. Bukan saya sok tahu. Tapi bagi kami pelaku penerbangan lihat undang-undang saja," tandasnya.

Sebelumnya, Pengamat Penerbangan Ziva Narendra mengatakan, maskapai asing belum tentu tertarik dengan rute domestik di tanah air. Kecuali untuk destinasi favorit dan dinilai potensial misalnya tempat wisata seperti Denpasar Bali.

"Kemudian untuk rute lain seperti Medan, Balikpapan, Makassar, apakah menarik buat maskapai asing," kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/6).

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Industri Penerbangan Non-Airline Indonesia Diprediksi Bisa Tumbuh 300 Persen, tapi Ada Syaratnya
Industri Penerbangan Non-Airline Indonesia Diprediksi Bisa Tumbuh 300 Persen, tapi Ada Syaratnya

Meski demikian, dia mengingatkan, kalau keyakinan pertumbuhan 300 persen itu hanya akan bisa tercapai jika ada dukungan dari pemerintah.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal

Di Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.

Baca Selengkapnya
Airlangga: Tarif Tiket Pesawat Turun 10 Persen Bisa Jadi Dongkrak Pariwisata
Airlangga: Tarif Tiket Pesawat Turun 10 Persen Bisa Jadi Dongkrak Pariwisata

Sektor pariwisata Indonesia diharapkan bisa mengejar ketertinggalan dari Thailand dan negara-negara lainnya.

Baca Selengkapnya
AirAsia Obral Tiket Pesawat Gratis ke Berbagai Rute, Ada Jakarta-Kuala Lumpur
AirAsia Obral Tiket Pesawat Gratis ke Berbagai Rute, Ada Jakarta-Kuala Lumpur

Selain destinasi ke negeri Jiran, AirAsia juga menghadirkan destinasi favorit lainnya dengan terbang hemat ke Bangkok, Phnom Penh hingga Perth.

Baca Selengkapnya
Jeju Air Buka Penerbangan Langsung Korea-Bali
Jeju Air Buka Penerbangan Langsung Korea-Bali

70 persen kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia itu menggunakan transportasi udara.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia
Ternyata, Ini Penyebab Utama yang Buat Harga Tiket Pesawat Mahal di Indonesia

Menurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.

Baca Selengkapnya
Pemilik Burj Khalifa Yakinkan Prabowo Wisata Indonesia Bisa Tumbuh 300 Persen
Pemilik Burj Khalifa Yakinkan Prabowo Wisata Indonesia Bisa Tumbuh 300 Persen

Dalam pertemuan di ruang kerjanya itu, Prabowo dan dua tamunya berdiskusi selama sekitar satu jam membahas industri pariwisata di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat

Sejak pembangunan IKN Nusantara terjadi peningkatan kunjungan yang masuk ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika

Pemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.

Baca Selengkapnya
Polemik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Dugaan Monopoli Penjualan Avtur
Polemik Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik dan Dugaan Monopoli Penjualan Avtur

Biaya penerbangan domestik jauh lebih mahal dibandingkan dengan biaya penerbangan internasional atau ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara yang Bebaskan Visa Bagi Pemegang Paspor Indonesia
Daftar Negara yang Bebaskan Visa Bagi Pemegang Paspor Indonesia

Beberapa negara Asia bahkan menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia liburan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Bandara Paling Sibuk di ASEAN Ternyata Ada di Indonesia
Bandara Paling Sibuk di ASEAN Ternyata Ada di Indonesia

Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang

Baca Selengkapnya