AirAsia Rugi Rp 998 Miliar
Merdeka.com - PT AirAsia Indonesia Tbk (AAID) mencatatkan kenaikan pendapatan 54 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di 2018 menjadi Rp 1,32 triliun dibanding Rp 1,02 triliun pada periode yang sama di tahun lalu.
Namun begitu, perseroan mengalami kerugian sebesar Rp 998 miliar. Beban usaha ini disebabkan pelemahan nilai mata uang rupiah dan juga tingginya harga avtur.
Adapun total avtur di tahun 2018 naik 53 persen dengan harga avtur rata-rata sebesar USD 85 per barel dibandingkan harga rata-rata 2017 sebesar USD 64 per barel.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Apa dampak gempa pada pesawat? Gempa tetap bisa memengaruhi penerbangan dari aspek navigasi dan keselamatan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
Beban usaha lainnya seperti biaya sewa, pemeliharaan, dan perbaikan pesawat juga meningkat disebabkan oleh pelemahan rupiah dan tambahan pesawat pada kuartal IV-2018.
"2018 merupakan tahun yang sangat penuh tantangan bagi operasional kami. Profitabilitas kamu juga sangat terdampak oleh meningkatnya biaya operasional yang didorong oleh peningkatan harga minyak dunia dan pelemahan rupiah sepanjang tahun," ujar Direktur Utama PT AirAsia Tbk Dendy Kurniawan di Jakarta, Rabu (27/2).
Pada tahun ini, dia optimistis dapat memperbaiki kinerja perseroan dan memperbesar pangsa pasar yang tanda-tanda perbaikannya telah terlihat di awal tahun 2019.
"Dengan kondusifnya lingkungan usaha, serta penurunan harga bahan bakar dan penguatan nilai mata uang rupiah, kami berencana untuk membuka hub baru di Lombok dan menambah 3 unit pesawat ke dalam armada kami sejalan dengan perluasan operasi ke bagian Timur Indonesia," jelas dia.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis avtur yang berlaku pada 16 Februari 2019 mulai jam 00.00 waktu setempat.
Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, Pertamina secara rutin melakukan evaluasi dan penyesuaian harga avtur secara periodik, yaitu sebanyak dua kali dalam sebulan.
Untuk periode 16 Februari 2019, harga avtur mengalami penurunan dibandingkan periode sebelumnya.
"Harga baru avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara," kata Arya, Di Jakarta, Sabtu (15/2/2019).
Arya mencontohkan, harga avtur (published rate) untuk Bandara Soekarno Hatta Cengkareng mengalami penurunan dari sebelumnya Rp 8.210 per liter menjadi Rp .7.960 per liter.
Harga ini lebih rendah sekitar 26 persen dibandingkan harga avtur (published rate) di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp 10.769 per liter.
"Penyesuaian harga avtur dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan faktor lainnya," tuturnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Besaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca SelengkapnyaFaktor tingginya harga tiket pesawat domestik yaitu pajak, bea dan avtur.
Baca SelengkapnyaTingginya harga avtur dan biaya pemeliharaan pesawat jadi faktor tingginya harga tiket.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca SelengkapnyaDia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaHarga tiket pesawat jadi sorotan belakangan ini. Tak sedikit masyarakat yang menganggap harga tiket pesawat terlampau mahal.
Baca SelengkapnyaLuhut mengakui tiket pesawat di Indonesia mahal karena harga avtur yang tinggi. Bahkan harga tiket domestik Indonesia lebih mahal dari penerbangan ke Singapura.
Baca SelengkapnyaMandala Airlines kini berganti nama menjadi Tigerair Mandala.
Baca SelengkapnyaAstra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya