Airlangga: Kebijakan Gas dan Rem Efektif Tangani Pandemi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan kebijakan gas dan rem dinilai efektif dalam menangani pandemi covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hal itu terbukti, Indonesia menjadi negara yang penanganan pandeminya terbaik se-ASEAN.
"Dalam mendukung efektifitas penanganan covid 19 serta pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah terus menjalankan kebijakan gas dan rem. Gas dan rem ini adalah kebijakan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan ini terbukti di dalam penanganan ovid-19 di ASEAN kita terbukti salah satu yang bisa menangani secara lebih balance," kata Menko Airlangga dalam CEO Networking, Selasa (16/11).
Selain itu, testing dan tracing yang dilakukan Pemerintah masih relatif tinggi meskipun covid-19 di Indonesia sudah mulai melandai. Namun, menurutnya, kita harus tetap waspada agar tidak terjadi lonjakan kasus jelang Liburan Natal dan Tahun Baru.
-
Mengapa Presiden Jokowi menerapkan strategi gas-rem? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Bagaimana Kementerian ATR meningkatkan perekonomian masyarakat? Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Hadi Tjahjanto menuturkan, Kementerian ATR/BPN tidak hanya memiliki program PTSL, namun juga ada program Redistribusi Tanah yang berasal dari tanah telantar.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Bagaimana cara kemenko perekonomian capai visi Indonesia emas? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
Lebih lanjut, untuk penanganan UMKM Pemerintah terus memberikan bantuan terutama penyaluran modal kerja, dan juga untuk program PEN yang telah mencapai Rp 483,91 triliun atau 65 persen dari total pagu Rp 744,77 triliun.
Tentunya, realisasi PEN ini terus tumbuh lantaran terus didukung oleh sektor UMKM yang mempunyai resiliensi tinggi, dan pemerintah terus mendorong pembiayaan UMKM antara lain meliputi kredit usaha rakyat sebesar Rp 285 triliun.
"Pemerintah menambahkan skema KUR baik supermicro yang ini untuk ibu-ibu rumah tangga dan juga mereka yang terkena PHK, salah satunya adalah pemerintah meluncurkan program kartu pra kerja, dimana realisasinya di tahun ini sudah Rp 5,6 juta orang dengan anggaran sebesar Rp 10,7 triliun," ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong dan melakukan reformasi struktural melalui undang-undang Cipta kerja. Ia pun berharap dengan adanya UU Cipta Kerja bisa mengembalikan investasi dan menjaga investasi agar tetap tumbuh tinggi sehingga bisa mendorong pertumbuhan di tahun mendatang.
"Tentu Pemerintah mendorong agar pertumbuhan ekonomi tahun mendatang di Tahun 2022, Pemerintah tetap memberikan program pemulihan ekonomi nasional dan tentunya ini kita jaga pemulihan ekonomi nasional ini bisa dijaga di level 5,2 persen sampai dengan 5,5 persen," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menilai Airlangga Hartarto berhasil sebagai Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaSejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Airlangga Hartarto telah memperkuat perekonomian Indonesia melalui berbagai program
Baca SelengkapnyaPandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Indonesia yang berhasil menekan angka inflasi pada saat itu karena kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.
Baca SelengkapnyaDengan bonus demografi yang tengah dimiliki Indonesia serta keharusan Indonesia segerakeluar dari middle income trap.
Baca SelengkapnyaDisertasinya berjudul ‘Telaah Kebijakan Publik atas Peran DPR Mengintegrasikan Kebijakan Fiskal dan Moneter Dalam Postur APBN untuk Penanganan Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menugaskan Kembali Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator Perekonomian di Kabinet Merah Putih.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaIMF memperkirakan pertumbuhan ASEAN tahun 2023 sebesar 4,2 persen. Kemudian pada 2024 diprediksi bisa tumbuh sebesar 4,5 persen.
Baca Selengkapnya