Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Tinggi dari Korsel dan Vietnam
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Menurut dia, angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat (AS) beberapa tahun lalu.
Bahkan, dia mengklaim, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut lebih tinggi dibanding negara-negara tetangga seperti Vietnam dan Korea Selatan (Korsel) pada triwulan kedua tahun ini.
"Pada kuartal kedua 2021, atau pada April-Mei-Juni, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen secara yoy. Itu lebih tinggi dari negara-negara tetangga dan negara sekitar seperti Vietnam 6,6 persen, Korea Selatan 5,9 persen," paparnya dalam sesi teleconference, Kamis (5/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
Selain Vietnam dan Korsel, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih lebih tinggi dari Jepang dan India.
Namun, perbandingan ini masih memakai tolak ukur pertumbuhan ekonomi kedua negara pada kuartal I 2021. Ekonomi jepang tercatat terkontraksi minus 1,6 persen di triwulan I 2021, sementara India tumbuh positif 1,6 persen di periode yang sama.
Lebih lanjut, Airlangga menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 turut ditopang permintaan ekspor dari negara mitra yang masih tinggi. Kemudian juga besarnya permintaan domestik untuk sektor makanan dan minuman.
"Sektor pengolahan dan perdagangan jadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi, dan juga membaiknya perekonomian domestik serta global," ujar Menko Airlangga.
Airlangga mengatakan, komponen pengeluaran atau agregat demand semuanya tumbuh positif yakni di antaranya ekspor dan impor.
"Ekspor dan impor masing-masing tumbuh sebesar 31,78 persen dan 31,22 persen year on year seiring dengan meningkatnya demand domestik dan global. Lalu, konsumsi pemerintah tumbuh tinggi yaitu 8,06 persen secara year on year seiring dengan komitmen dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ucap Airlangga.
Airlangga mengatakan, PMTB juga tumbuh tumbuh tinggi sebesar 7,54 persen (YoY) sejalan dengan membaiknya kondisi perekonomian domestik yang membuat pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksinya pada Kuartal II-2021.
Konsumsi rumah tangga yang punya share terhadap PDB 53 persen, tumbuh 5,93 persen (YoY) sejalan dengan meningkatnya optimisnya masyarakat terhadap pemulihan. Dari sisi sektoral (supply), semua sektor usaha tumbuh positif dan menunjukkan perbaikan kinerja akibat membaiknya permintaan domestik.
Sektor transportasi dan Akomodasi Makan Minum tumbuh sangat tinggi masing-masing 25,10 dan 21,58 persen (YoY) karena mulai tingginya mobilitas masyarakat.
Sektor industri pengolahan dan perdagangan sebagai kontributor utama perekonomian juga tumbuh tinggi didorong oleh membaiknya perekonomian domestik dan global.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 ditopang oleh kinerja positif di semua sektor.
Baca SelengkapnyaTerbaru pada kuartal II-2023 Indonesia ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari Malaysia yang bisa tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaSektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
Baca SelengkapnyaModal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaPandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Baca Selengkapnya