Airlangga: Pertumbuhan RI Memang Negatif, Tapi Negara Lain Lebih Dalam Minusnya
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perbaikan dari waktu ke waktu, kendati pandemi masih melanda. Menurutnya, Indonesia sudah melampaui fase rock bottom/ titik terendah di mana pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi yang sangat dalam.
"Dari sisi ekonomi, ekonomi kita sudah melampaui rock bottom di kuartal II, di kuartal III sudah -3,49 persen. Kita prediksi di akhir tahun bisa -2 hingga 0,6 persen," ujarnya dalam konferensi pers BNPB, Kamis (24/12).
Untuk mencapai angka positif, kata Menko Airlangga, memang perjuangannya tidak mudah. Namun, tren perbaikan ekonomi sudah terlihat dari kuartal per kuartal terutama di kuartal III, di mana konsumsi pemerintah tumbuh 9,76 persen.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
Di kuartal IV, lanjutnya, cerminan pertumbuhan ekonomi terdapat di pasar modal. "IHSG mencapai 6.100, di mana pada Januari itu 5.400. Rupiah juga sudah menyentuh Rp 14.100 (per dolar Amerika Serikat)."
"Perdagangan positif di Oktober, neraca dagang itu kontinyu year to datenya. Cadangan devisa juga naik menjadi USD 135 miliar akibat perdagangan yang positif," jelas Menko Airlangga.
"Dibandingkan negara G20, kita terkontraksi, namun relatif, posisi nomor 2 sesudah China. Jadi kita masih minus, tapi yang lain minusnya lebih dalam," tambahnya.
Menko Airlangga melanjutkan, sinyal positif terhadap pasar juga didukung oleh komitmen pemerintah dalam penyediaan vaksin. Hingga kini, Indonesia telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin Sinovac dan akan bertambah 1,8 juta lagi, plus 15 juta dosis dalam bentuk bahan baku.
"Jadi dari segi penanganan Covid-19, kita relatif baik. Kita masih perlu kerja keras, tapi apa yang dilakukan Indonesia kebijakannya ada di jalur yang tepat," tandasnya.
Libur Natal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV 2020
Pengamat Ekonomi, Piter Abdullah, memastikan bahwa libur Natal 2020 akan mendongkrak aktivitas ekonomi di kuartal IV-2020. Dengan demikian, ekonomi kuartal IV-2020 akan lebih baik dibandingkan posisi kuartal III-2020 yang mengalami kontraksi minus 3,49 persen.
"Selama libur Natal bisa dipastikan akan ada peningkatan aktivitas ekonomi," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Kamis (24/12).
Dia mengatakan, meskipun selama masa Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) pemerintah membatasi aktivitas masyarakat, namun aktivitas ekonomi tetap akan tumbuh. Hanya saja, peningkatan tersebut tidak begitu besar.
"Secara month to month meningkat. Artinya dibandingkan November 2020 yang lalu meningkat," katanya.
Piter menyadari, ekonomi Indonesia memang masih akan negatif jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, dengan peningkatan aktivitas ekonomi terjadi selama masa libur Natal, dirinya yakin kuartal IV-2020 masih akan lebih baik dibanding kuartal III-2020.
"Dengan peningkatan ini maka pertumbuhan ekonomi triwulan IV akan lebih baik dibandingkan triwulan III. Tetapi diyakini masih akan negatif secara yoy," imbuh dia.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca Selengkapnya30 Negara telah menjadi pasien IMF karena perekonomian global yang terus mengalami tekanan. Namun, kini 11 negara di antaranya sudah membaik.
Baca SelengkapnyaPenanganan angka kemiskian di era Jokowi diklaim lebih baik dibandingkan negara lain.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaModal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000
Baca SelengkapnyaPandemi memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menilai Airlangga Hartarto berhasil sebagai Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaPada awal perdagangan Kamis (18/4) pagi, nilai tukar rupiah mencapai Rp16.177 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap dalam tahun-tahun kedepan kondisi geopolitik dunia bisa berubah.
Baca Selengkapnya