Airlangga tagih komitmen investasi Unilever Rp 6,6 triliun
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menunggu realisasi investasi Grup Unilever yang telah menyatakan komitmen investasinya sebesar USD 500 juta atau sekitar Rp 6,6 triliun.
"Pada 2016, Chief Supply Chain Officer Unilever Global Marc Engel telah menandatangani komitmen investasi sebesar USD 500 juta untuk lima tahun mendatang," kata Airlangga seperti ditulis Antara di Jakarta, Rabu (7/6).
Airlangga sendiri telah bertemu dengan Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Hemant Bakshi. Dalam pertemuan tersebut, Hemant menyampaikan perkembangan bisnis dan rencana investasi Unilever di Indonesia.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Siapa yang menandatangani kerja sama ini? Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Direktur Jenderal Pembinanan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kemnaker, Fahrurozi dan President of KOSHA, Ahn Jongjoo di Jakarta, Selasa (25/6).
-
Siapa yang punya investasi lebih besar? Hargreaves menunjukkan bahwa pola investasi ini telah berlanjut selama 30 tahun dan rata-rata wanita yang berinvestasi akan berakhir dengan portofolio senilai 25% lebih banyak dibandingkan pria.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
Misalnya, pembangunan kantor pusat Unilever Indonesia seluas 50.000 meter persegi yang menerapkan konsep green office di kawasan BSD, Tangerang.
"Unilever juga akan mendukung kebijakan pemerintah dalam pemerataan ekonomi, seperti pelaksanaan program kemitraan dengan 9.000 petani kedelai hitam sebagai pemasok bahan baku untuk Kecap Bango," ujar Airlangga.
Kemudian, program pengembangan budi daya kelapa kerdil untuk mengembangkan industri gula kelapa guna memenuhi kebutuhan bahan baku Kecap Bango yang mencapai 100.000 ton per tahun.
Unilever akan menjalankan program digitalisasi untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional di tengah menghadapi persaingan dengan pasar modern. Selanjutnya, Unilever akan turut mendorong pengembangan sumber daya manusia di Indonesia melalui program praktik kerja dan pemagangan nasional.
"Investasi industri berbasis konsumsi itu masih menarik di Indonesia karena pertumbuhannya bagus," tutur Airlangga.
Bahkan, menurutnya, pertumbuhan industri manufaktur nasional merupakan kontribusi besar dari sektor-setor industri berbasis produk konsumsi yang hingga saat ini kinerjanya terus tumbuh dan berkembang secara positif.
Hal senada disampaikan Hemant, yang meyakini pasar Indonesia masih akan tumbuh dalam jangka panjang karena didukung dengan populasi penduduk yang sangat besar. "Pasarnya masih menjanjikan, kami telah menjadi salah satu perusahaan fast moving consumer goods terdepan di pasar Indonesia," ungkapnya.
Unilever Indonesia memiliki 39 brand yang terbagi dalam empat kategori, yakni personal care, home care, food dan refreshment. Perusahaan yang beroperasi sejak tahun 1933 ini telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 6.800 orang.
Sebanyak 99 persen produk Unilever Indonesia diproduksi di dalam negeri. Perusahaan tersebut juga memiliki sembilan pabrik yang berada di Cikarang dan Rungkut, Surabaya.
Pada tahun 2016, seluruh pabrik Unilever Indonesia telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Total nilai ekspor Unilever pada tahun 2016 mencapai Rp 2,2 triliun dengan produk kosmetik mencapai 67 persen atau senilai Rp1,5 triliun.
Negara tujuan ekspor Unilever antara lain Jepang, ASEAN, Australia, Afrika Selatan, Amerika Latin, Amerika Tengah, UAE, New Zealand, Hongkong, India, dan Belanda.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unilever Indonesia telah merealisasikan berbagai program yang melibatkan Pesantren sejak 2019.
Baca SelengkapnyaDalam upaya membantu, Unilever Indonesia menyumbangkan donasi senilai Rp1,5 miliar melalui Lazismu.
Baca SelengkapnyaPeningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever.
Baca SelengkapnyaRosan akan terus mengawal investasi-investasi yang telah dan akan masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPadwestiana Kristanti merupakan perempuan lulusan Universitas Gajah Mada.
Baca SelengkapnyaBeberapa perusahaan AS menyatakan minat untuk berinvestasi di sektor pariwisata hijau.
Baca SelengkapnyaSejak 2019, Korea telah berinvestasi hingga USD14 miliar, atau setara Rp200 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaPT Nippon Shokubai Indonesia menjadi salah satu contoh sukses bagaimana perusahaan Jepang terus memperkuat kehadirannya di Indonesia melalui investasi.
Baca SelengkapnyaUnilever berupaya turut mengatasi berbagai permasalahan lingkungan dan sosial.
Baca SelengkapnyaInflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca Selengkapnya