Airlangga Yakin Ekonomi RI Jauh dari Resesi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, optimis Indonesia jauh dari resesi. Hal itu dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2022 masih tetap kuat, dan tahun 2023 diproyeksikan juga tumbuh positif.
"Di tahun 2022 secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi diprediksi tetap optimis di angka 5,2 persen, dan di tahun 2023 itu juga di atas 5,3 persen. Kita ketahui dari berbagai lembaga juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam range 4,7 persen sampai dengan 5,1 persen, artinya tahun depan Indonesia juga diharapkan jauh dari Resesi," kata Airlangga dalam Konferensi Pers Capaian Pertumbuhan Ekonomi Triwulan ke-3, Senin (7/11).
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh solid sebesar 5,39 persen didukung dengan kinerja Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 4,96 persen.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kenapa ekonomi di Sulawesi Utara stabil? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi .'Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Sementara dari sisi sektoral, transportasi pergudangan dengan pertumbuhan tinggi sebesar 25,81 persen dan akomodasi makanan dan minuman tumbuh 17,83 persen. Pertumbuhan yang solid tersebut didukung seiring pulihnya mobilitas masyarakat akibat penanganan pandemi yang baik dan terkendali.
Airlangga menegaskan, secara spasial pertumbuhan ekonomi menguat. Hal itu dilihat dari beberapa daerah yang menunjukkan kinerja positif. Hampir seluruh provinsi pertumbuhan ekonominya lebih tinggi daripada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Tentu dari segi keseluruhan Jawa masih 56,3 persen, dan kemudian wilayah timur kinerjanya impresif, Sulawesi pertumbuhannya 8,2 persen demikian pula demikian di Maluku dan Papua pertumbuhannya impresif," ujarnya.
Oleh karena itu neraca perdagangan masih positif. Namun, tantangan kedepan perlu diwaspadai adanya penurunan harga komoditas dan kelemahan permintaan Global. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik, pada September kemarin pertumbuhan neraca perdagangan surplus USD 4,99 miliar, dan ini kontinu 29 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 hingga September 2022.
"Dari Januari sampai dengan September ini total surplus mendekati USD 40 miliar atau USD 39,87 miliar," ujarnya.
Adapun ekspor impor di Indonesia juga tumbuh impresif sepanjang 2022, hal itu didukung oleh harga komoditas ekspor terutama pada ekspor utama RI seperti batubara, CPO dan besi baja. Namun kenaikan harga tersebut dapat berakhir bila komoditas kembali pada situasi normal, karena volume daripada ekspor cenderung tetap.
Di samping itu, pelemahan daripada permintaan Global ini tentu akan menahan laju ekspor Indonesia kedepan dan kondisi ini sudah mulai berdampak beberapa industri, khususnya yang terkait dengan sektor tekstil dan produk tekstil.
"Jadi, kalau kita lihat ekonomi global dihadapkan pada ketidakpastian dan tantangan pertumbuhan terkoreksi ke bawah sementara inflasi naik ke atas. Kita lihat krisis biaya hidup, pangan dan invasi Rusia ke Ukraina dan covid-19 yang berkepanjangan membebani prospek perekonomian ke depan," ujarnya.
IMF di memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 3,2 persen dan juga dipangkas tahun 2023 dari 2,9 persen menjadi 2,7 persen. Bahkan di berbagai negara menunjukkan penurunan pertumbuhan pada 2022 dan berlanjut di 2023.
"Di tengah perekonomian dunia yang terkoreksi kebawah, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan kinerja yang impresif. Ekonomi selama Tahun 2022 telah melebihi pertumbuhan perekonomian sebelum pandemi atau 2019," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaAirlangga menyatakan, peluang Indonesia masuk ke jurang resesi sangatlah kecil.
Baca SelengkapnyaModal solid untuk menjadi Indonesia emas setidaknya pertumbuhan di kisaran 6-7 persen, dan pendapatan per kapita menjadi USD30.000
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia mampu membuktikan diri menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia komitmen menjaga inflasi sekaligus stabilitas dari nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaBatas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaAirlangga berharap dalam tahun-tahun kedepan kondisi geopolitik dunia bisa berubah.
Baca Selengkapnya