Akhir Januari 2018, utang luar negeri tembus Rp 5.107,14 triliun
Merdeka.com - Berdasarkan data pemerintah, pada akhir Januari 2018 Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sekitar USD 357,5 miliar atau Rp 5.107,14 triliun. Dari angka tersebut terdapat utang pemerintah dan bank sentral sebesar USD 183,4 miliar, serta utang swasta sebesar USD 174,2 miliar.
Deputi Direktur Departemen Statistik Bank Indonesia (BI), Tutuk Cahyono, menjelaskan catatan ini tumbuh stabil 10,3 persen, sejalan dengan kebutuhan pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur dan kegiatan produktif lainnya.
"Sumbernya sampai akhir Januari 2018 dari pertumbuhan ULN sektor swasta sebesar 6,8 persen (yoy) dan ULN sektor pemerintah dan bank sentral sebesar 13,7 persen," kata Tutuk di Gedung BI, Jakarta, Kamis (15/3).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
Sebenarnya, lanjut Tutuk, posisi ULN tersebut sebagian besar ULN jangka panjang. Terlihat bahwa dari posisi ULN Indonesia, utang jangka panjang mencapai 85,9 persen atau sekitar USD 307,2 miliar. Sedangkan utang jangka pendek sekitar USD 50,3 miliar atau 14,1 persen.
"Komposisi jangka waktu, dari waktu ke waktu, yang terus meningkat itu ULN jangka panjang. Dan secara berkesinambungan memang mostly jangka panjang, yang jadi jenis utang kita," ujarnya.
Apabila dilihat dari segi instrumennya, sebagian besar utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan Surat Berharga Negara (SBN), sementara USD 59,7 itu international bond, USD 55,7 miliar itu loan agreement. Sementara sektor swasta, ULN nya mayoritas jangka panjang. Dari total USD174 miliar, itu yang jangka panjang sekitar USD127,2 miliar dan sisanya USD46,9 miliar itu jangka pendek.
"Dari sisi pertumbuhannya juga mengalami pertumbuhan namun tidak telrlau besar. Tetap terkendali," ucapnya.
Tutuk menuturkan, bahwa komposisi ULN swasta yang terbesar itu loan agreement, diikuti dengan surat utang. Jika dibagi krediturnya, sektor swasta itu non afiliasi dan afiliasi. Non afiliasi itu adalah kredit dari perusahaan pembiayaan yaitu perbankan.
"ULN swasta ini yang produktif, pertama di sektor keuangan itu memiliki portofolio utang, kemudian industri pengolahan dipakai untuk industri manufaktur Indonesia, pertambangan, pengadaan listrik, gas dan air bersih. Ini empat sektor ini yang memakan porsi paling besar dari seluruh sektor," tandas Tutuk.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang tersebut tumbuh sebesar 2,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,2 persen (yoy) pada triwulan I-2024.
Baca SelengkapnyaULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,4 persen (yoy)
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Selengkapnya