Akhir Maret, Indonesia Kedatangan Alat Tes Virus Corona Buatan Swiss
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, akan mendatangkan alat tes kesehatan untuk Virus Corona dari Swiss. Alat pendeteksi virus tersebut diperkirakan akan sampai dalam negeri pada akhir bulan ini.
"Kita beli juga itu (alat kesehatan) dari Swiss. Saya tidak mau sebut merek. Dari Swiss itu order, akhir bulan ini datang nanti akan kita distribusikan," ujar Menteri Erick di Jakarta, Jumat (20/3).
Menteri Erick mengatakan, alat tes kesehatan untuk mendeteksi Virus Corona menggunakan dua media yaitu air liur dan darah. Dari Swiss sendiri, pemerintah akan memesan yang dapat mendeteksi virus melalui air liur.
-
Kapan tes darah ini akan tersedia? Para peneliti berharap bahwa dalam lima tahun, tes darah ini bisa digunakan untuk membantu mengarahkan pengobatan bagi pasien gagal jantung.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengembangkan alat deteksi kanker paru-paru ini? Mereka sedang mengembangkan sebuah alat diagnosis inovatif yang hanya memerlukan embusan napas untuk mendeteksi tanda-tanda kanker paru-paru.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
"Jadi alat tes kit itu kan ada dua macam, ada yang air liur apakah dari tenggorokan atau hidung, ada juga yang darah. Nah kita prioritaskan air liur, ini akan dipergunakan untuk rumah sakit," jelasnya.
"Kalau yang darah kan katanya bisa dipakai oleh siapapun dan standarnya beda-beda. Kalau yang air liur ini memang harus standar yang kita pastikan," sambungnya.
Dia menambahkan, pihaknya tidak dapat merinci lebih jauh mengenai kecanggihan alat tes dari Swiss tersebut. Namun yang pasti, alat tersebut sudah pernah diuji coba ketika mendapat hibah dari Singapura.
"Alhamdulillah kita berterimakasih kemarin dapat bantuan dari Singapura yang kemarin gratis berupa test kit. Lalu seperti itu juga yang kita beli itu dari Swiss," tandasnya.
Pemerintah Diminta Segera Distribusikan Alat Pendeteksi Corona ke Semua Daerah
Anggota DPR RI Mulyadi mendesak pemerintah pusat untuk segera mendistribusikan alat pendeteksi virus Covid-19 atau Corona di setiap daerah yang ada di Indonesia. Menurutnya, hal ini perlu segera dilakukan agar setiap daerah di Indonesia memiliki respon yang cepat dalam pencegahan penyebarluasan virus tersebut.
"Pemerintah harus bertindak cepat dalam mendistribusikan alat pendeteksi virus Covid-19 ke setiap daerah di Indonesia," jelas Mulyadi di Jakarta, Selasa (17/3).
"Bila setiap daerah memiliki alat pendeteksi corona, Insya Allah langkah-langkah pencegahan juga dapat segera dilakukan," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat telah membeli sebanyak 10.000 alat tes pendeteksi virus tersebut. Alat ini digadang-gadang memiliki respon yang cepat dalam mendeteksi virus corona dari sampel cairan tubuh.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaKPK bakal segera menetapkan pihak yang akan dijadikan tersangka dan lakukan penahanan
Baca SelengkapnyaNilai proyek yang mencapai nilai triliunan Rupiah tersebut untuk pengadaan 5 juta set APD.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Indonesia Digital Test House Dengan Anggaran Hampir Rp1 Triliun
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca Selengkapnya