Akhir pekan banyak aksi ambil untung, IHSG melemah 0,04 persen

Merdeka.com - Dalam penutupan perdagangan hari ini, Jumat (7/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis 1,97 poin atau 0,04 persen pada level 4.685,89 poin. Sedangkan indeks saham unggulan LQ45 turut ditutup melemah 0,24 persen pada 786,69 poin.

Menilik bursa regional, tidak semua mengalami sentimen pelemahan. Bursa Nikkei Jepang ditutup menguat 0,92 persen pada level 15.274,07 poin. Hang Seng turun 0,19 persen pada level 22.660,49 poin. Sedangkan Straits Times naik 0,23 persen pada level 3.136,26 poin.

Bursa-bursa di Eropa bergerak beragam. FTSE terkoreksi 0,44 persen, DAX turun 0,59 persen dan CAC melemah 0,39 persen. Rupiah ditutup menguat 241 poin pada Rp 11.395 per Dollar AS.

Equity Analyst Asia Financial Network Agus Susanto Benzaenuri menjelaskan, dibuka menguat dan bahkan menembus level 4.700 poin, IHSG kemudian bergerak fluktuatif dan ditutup dalam teritori negatif.  

"Profit taking pada beberapa saham sektor keuangan dan infrastruktur menekan pergerakan IHSG," papar Agus, Jumat (7/3).

Sementara itu, saham sektor industri dasar dan perkebunan berhasil menguat dan menahan pergerakan IHSG untuk tidak turun terlalu dalam.

Tercatat sebanyak 5,51 miliar saham ditransaksikan dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,78 triliun dengan setiap 5 saham yang menguat terdapat 4 saham yang terkoreksi, sementara investor asing mencatatkan pembelian bersih hingga Rp 122 miliar

Saham-saham yang membuat IHSG tertekan berdasarkan rata-rata tertimbang diantaranya Bank BRI (BBRI) terkoreksi 2,89 persen ditutup pada harga Rp 9.250, saham Bank Mandiri (BMRI) yang melemah 1,60 persen pada harga Rp 9.250, United Tractor (UNTR) yang turun 3,00 persen pada level Rp 19.400, saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang terkoreksi 0,65 persen ditutup pada level Rp 2.295, dan saham Unilever Indonesia (UNVR) terkoreksi 0,62 persen ditutup pada level Rp. 28.125.

Rupiah dalam kurs tengah BI diperdagangkan menguat hingga 2,4 persen pada akhir pekan ini. Menguatnya Rupiah ini seiring dengan investasi asing yang kembali masuk ke pasar Indonesia.

Sementara itu, bursa Asia beragam dengan kenaikan pada Tokyo dan Singapura, sementara bursa Hongkong dan Shanghai terkoreksi ditengah ancaman gagal bayar obligasi di negara tersebut. 

Sementara Nikkei menguat setelah Jepang mengungkap rencana untuk mendiversifikasi portofolio dana pensiun di negara tersebut. Yen kembali diperdagangkan pada level 103 per Dollar AS sehingga mendorong kinerja saham eksportir. (mdk/ard)