Akhir tahun, BCA target bunga kredit di bawah 10 persen
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan bakal menurunkan suku bunga kredit hingga single digit pada akhir tahun. Ini sejalan dengan permintaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar perbankan nasional memangkas suku bunganya di bawah 10 persen.
"Akhir tahun tercapai, nanti yah 9,9 persen. Itu lebih baik daripada di atas 10 persen, sudah bertahap kami lakukan, kredit KPR sudah mendekati, kemudian komersial juga, ritel dan mikro bisa bertahap," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Kamis (3/3).
Jahja mengungkapkan, pihaknya sudah mulai melakukan efisiensi biaya kredit untuk mendukung permintaan OJK tersebut. Saat ini biaya kredit sebesar 3,5-4 persen.
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
"Surat cinta dari OJK juga menyebutkan kredit di akhir tahun itu single digit. Yah tentunya kami akan berusaha sedikit demi sedikit melakukan adjustment," katanya.
"Sebenarnya dari anggaran kami sudah sedikit banyak menyesuaikan itu. Kredit kita sebenarnya sudah kita decline dari segi budget, tapi mohon maaf ini tidak bisa kita disclosure angkanya. Tapi yang jelas akan lebih kecil daripada yang kita capai saat ini," terang dia.
Langkah efisiensi lainnya dengan memamgkas target penambahan jumlah ATM dan kantor cabang baru.
"Efisiensi lain bikin cabang baru kita tinjau ulang, kalau tahun ini cabang 1.182, tahun lalu tambah 73 cabang, tahun ini 40 cabang. Tapi dengan kondisi ini separuhnya saja 20 cukuplah," katanya.
"Nah ATM juga, semula nambah 2.759 mesin dari rencana tahun ini, tapi karena situasi kaya bgini yah 500-1000 mesin ATM saja. Karena biaya mahal, lebih efisien," imbuhnya.
Sepanjang tahun lalu, BCA mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 387,6 triliun. Tumbuh 11,9 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan kredit segmen korporasi mencapai 17,2 persen menjadi Rp 141,3 triliun. Kredit komersial dan UKM naik 9 persen menjadi Rp 146,2 triliun.
"Pertumbuhan kredit korporasi, komersial dan UKM ditopang oleh membaiknya kondisi ekonomi dan siklus konsumsi yang meningkat menjelang akhir tahun," ungkap dia.
Sementara itu, penaikan kredit konsumer sebesar 8,9 persen menjadi Rp100,5 triliun. Kredit rumah tumbuh 8,7 persen menjadi Rp 59,4 triliun, sementara KKB naik 9,6 persen menjadi Rp31,6 triliun di 2015.
Pada periode yang sama, outstanding kartu kredit meningkat 8,1 persen menjadi Rp9,5 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) pada level 0,7 persen dengan rasio cadangan kredit bermasalah sebesar 322,2 persen.
Porsi permodalan dan likuiditas terjaga di tingkat yang sehat dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 18,7 persen dan rasio kredit terhadap pendanaan (LDR) sebesar 81,1 persen per 31 Desember 2015 (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penurunan suku bunga acuan memberikan angin segar bagi dunia perbankan karena biaya pinjaman bagi perusahaan dan individu menjadi lebih murah.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaSeiring pulihnya kondisi perekonomian nasional, memasuki paruh kedua di tahun 2023, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kian optimistis.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaSecara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaDari sisi penawaran, kuatnya pertumbuhan kredit didukung oleh minat penyaluran kredit yang terjaga.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca SelengkapnyaBRI optimis bisa tumbuh berkualitas dengan berbekal fundamental kuat serta kinerja positif selama ini.
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca Selengkapnya