Akhir tahun, BPS prediksi nilai ekspor Indonesia capai USD 140 M
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan nilai ekspor Indonesia hingga akhir tahun bisa mencapai total USD 140 miliar. Manufaktur akan menjadi penunjang ekspor Indonesia hingga akhir tahun.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo mencatat nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2016 mencapai USD 12,68 miliar atau meningkat 0,88 dibandingkan ekspor September 2016.
"Kalau kita bisa bertahan USD 12 miliar lebih di November-Desember, maka saya kira akan baik bisa di atas USD 140 miliar walaupun lebih rendah dari 2015 yang mencapai USD 150 di atas untuk ekspor," jelasnya di kantor pusat BPS, Jakarta, Selasa (15/11).
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
Dirinya menambahkan, selain manufaktur, komoditas ekspor yang potensial untuk digenjot selama dua bulan seperti CPO, batu bara, karet. "Itu ekspor terbesar dan harga naik di pasar. Harga minyak naik seiring musim dingin. Tapi butuh juga makanan dan lain-lain dan kita bisa kena imbasnya," jelasnya.
"Perhiasan permata diharapkan naik lagi dari sekarang yang turun, mudah-mudahan produk kreatif yang bisa masuk ke seluruh pasar manca negara walaupun butuh jaringan yang kuat," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan tetutama didorong oleh peningkatan ekspor non migas
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini mengutip temuan dari hasil studi Atlantic Council.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetelah melarang ekspor nikel, pemerintah telah melarang ekspor bauksit mentah ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaMeskipun, harga komoditas ekspor sekarang ini menunjukan grafik pelemahan.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo mengungkapkan, kinerja ekonomi Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global didukung oleh bauran kebijakan BI dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaIndustri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaBatu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaAdapun posisi cadangan devisa pada akhir Agustus 2024 setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor.
Baca Selengkapnya