Akhir tahun, pemerintah impor 200.000 ekor Sapi Bakalan Australia
Merdeka.com - Pemerintah telah sepakat untuk mengimpor sapi bakalan sebanyak 200.000 ekor. Kebijakan tersebut Kebijakan ini akan dilakukan sepanjang kuartal keempat 2015.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan impor sapi bakal tersebut disebabkan belum adanya infrastruktur penunjang seperti balai karantina sapi bakalan yang datang dari luar negeri. Untuk itu, pemerintah akan memberikan kuasa pembiakan kepada 11 perusahaan.
"Kalau sapi bakalan 200.000 sudah, bahkan sudah ditandatangani Menteri Pertanian. Tinggal teknis pembagiannya. Itukan ada yang bisnisnya seperti itu (pembiakan) ada 11 atau berapa sudah terbentuk," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Jumat (25/9).
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Kenapa daging sapi bau amis? Kebersihan saat pemotongan hewan kurban merupakan faktor utama. Jika proses pemotongan tidak steril, daging bisa terkontaminasi bakteri dan mikroorganisme yang menyebabkan bau tak sedap.
-
Kenapa daging sapi dapat menyebabkan kanker? Terlalu banyak mengonsumsi daging sapi dapat menyebabkan kanker karena beberapa alasan yang terkait dengan kandungan nutrisi dan cara pengolahan daging sapi.
-
Apa yang menyebabkan daging sapi bau amis? Hampir semua potongan daging sapi segar dari pemotongan hewan kurban biasanya masih mengandung darah dan berbau amis. Namun, ada beberapa bagian seperti tenderloin atau sirloin yang tidak terlalu berbau.
-
Bagaimana cara memastikan daging sapi aman? Dengan memahami bagian sapi yang harus dihindari, kita dapat memastikan bahwa kita mengkonsumsi daging sapi yang aman dan seimbang.
-
Kenapa sapi di TPA Putri Cempo berbahaya? Sapi-sapi tersebut dinilai tidak layak konsumsi karena dagingnya mengandung timbal di atas ambang batas.
Seperti diketahui, pemerintah merevisi Undang-Undang Nomor 18 tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan yang menyatakan impor sapi berdasarkan 'country base' atau hanya boleh dari negara yang bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).
Tujuannya melepaskan dominasi Australia sebagai pengimpor sapi. Namun, regulasi yang telah siap ini tidak diikuti kelengkapan infrastruktur.
"Tadi Kemendag mengadakan infrastruktur belum memadai sehingga masih belum bisa melakukan impor sapi dari negara non Australia tahun ini," jelas Darmin.
Sebelumnya, Australia tidak lagi menjadi pemasok utama impor sapi di Indonesia karena pemerintah buka peluang impor sapi dari negara lain. Pemerintah bakal merevisi aturan impor sapi yang tertuang dalam UU No 18 Tahun 2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan.
Namun, revisi aturan impor sapi tersebut tidak bisa dilakukan tahun ini lantaran infrastruktur karantina belum siap. Untuk itu, pemerintah tengah menyiapkan infrastruktur pendukung dalam aturan tersebut.
"Tahun ini tidak mungkin, karena harus ada karantina dulu. Cuma sudah dipikirkan sama pemerintah. Negara mana saja boleh cuma ketentuannya harus ditaruh di karantina dulu," ujar Pelaksana Tugas Dirjen perdagangan luar negeri kementerian Perdagangan Karianto Suprih di kantornya, Jumat (25/9). (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Timing dari impor tersebut juga harus dipikirkan Kementerian Perdagangan RI.
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog, Bayu mengaku belum mendapatkan izin impor meski sudah mendapatkan perintah impor 100.000 ton daging kerbau dari India.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca SelengkapnyaSudaryono mengklaim perusahaan tersebut berasal dari dalam dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan para pelaku industri pengolahan susu (IPS) yang mengimpor bukan dalam bentuk susu segar.
Baca SelengkapnyaRencana ini menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaAktivis lingkungan mendesak kedua negara untuk berkomitmen menghentikan dan menangani permasalahan ekspor sampah ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaPeternak sapi perah di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah nekat membuang susu hasil panennya, Sabtu (9/11).
Baca Selengkapnya