Akibat Corona, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2020 Terendah Dalam 19 Tahun
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen merupakan yang terendah sejak kuartal I-2001. Pelemahan ekonomi tersebut disebabkan oleh penyebaran Virus Corona.
"Kalau kita lihat itu terendah sejak kuartal I tahun 2001. Tetapi kembali ini kalau menurut saya tidak bisa langsung dibandingkan karena situasi yang kita hadapi saat ini berbeda," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Selasa (5/5).
Suhariyanto berharap pertumbuhan ekonomi ke depan bisa terdongkrak kembali mengingat sudah banyak langkah yang diambil oleh pemerintah. Meski demikian, pihaknya belum bisa memprediksi kapan pandemi Virus Corona bisa berhenti.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
"Sudah banyak yang kita lakukan dan kita tidak bisa memprediksi kapan Covid-19 berakhir," jelas Suhariyanto.
Pertumbuhan Kuartal I 2020 Hanya 2,97 Persen
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut mengalami kontraksi sebesar 2,41 persen jika dibandingkan dengan kuartal IV 2019.
"Dibandingkan dengan triwulan I-2019 maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2020 ini tumbuh 2,97 persen," ujar Kepala BPS, Suhariyanto melalui Video Conference, Jakarta, Selasa (5/5).
"Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 2,41 persen," sambungnya.
Beberapa catatan peristiwa yang terjadi selama kuartal-I 2020, dilihat dari berbagai prediksi memperkirakan bahwa perekonomian global pada triwulan I-2020 ini mengalami kontraksi karena terjadinya penyebaran Covid-19.
"Dalam triwulan I ini harga migas dan hasil tambang di pasar tradisional mengalami penurunan baik jika dibandingkan dengan triwulan IV 2019 maupun dibandingkan dengan triwulan I-2019," jelas Suhariyanto.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca Selengkapnya