Akibat harga jual murah, petani kelapa terancam hilang
Merdeka.com - Ketua Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) Amrizal Idroes mengatakan petani kelapa Indonesia terancam hilang. Hal ini dikarenakan murahnya harga kelapa di dalam negeri.
"Sekarang harga di petani itu Rp 2.500 per Kg, ada yang bilang Rp 2.700 per Kg tapi itu sementara, tidak ada konsistensi harga. Industri harus punya patokan harga yang jelas dong. Takutnya petani itu tebang pohon kelapanya dan ganti komoditas lainnya," jelas dia di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (21/4).
Permasalahan industri kelapa juga terdapat pada sisi pasokan. Kelapa Indonesia lebih banyak dijual keluar negeri akibat di negara lain dihargai lebih tinggi.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
"(Industri) Kara itu dia butuh per hari 3 juta butir. Cocomas itu 2 juta butir. Selebihnya antara 350-700 ribu butir per hari. Sekarang utilitasnya turun 30-50 persen dari yang ada," ujar Amrizal.
Murahnya harga kelapa, lanjutnya, disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya akibat El Nino yang menimpa Indonesia beberapa waktu ke belakang.
Sebagai solusi, Amrizal meminta pemerintah mencontoh Thailand yang memberi insentif ke petani dan industri. "Thailand itu sudah maju, bahkan kalau produksinya tinggi kalau dia lakukan impor kelapa akan dikenakan pajak 50 persen. Kalau kita belum ada," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemarau panjang membuat petani padi di berbagai daerah terancam gagal panen.
Baca SelengkapnyaDi panen ini, mereka hanya menerima nominal amat kecil yakni Rp700 per kilogram. Ini jauh dari pendapatan saat harga normal, di kisaran Rp4.000 per kilogram
Baca SelengkapnyaHarga cabai merah turun seiring hasil panen yang melimpah di Boyolali.
Baca SelengkapnyaNormalnya, harga cabai rawit di tingkat petani berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaMasyarakat berharap pemerintah dapat segera menurunkan harga bahan pokok tersebut.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaSaat ini harga beras kualitas premium rata-rata telah mencapai Rp18.000 per kilogram. Angka ini naik hingga 20 persen dari harga normal tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang melihat ketersediaan stok bawang merah yang berada di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaHarga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaDua petani tersebut marah karena harga wortel mereka turun drastis di pasaran.
Baca SelengkapnyaHarga rumput laut belakangan anjlok sehingga dikeluhkan para petani di Kampung Sembilangan, Taruma Jaya, Kabupaten Bekasi.
Baca Selengkapnya