Akibat laba bank BUMN, setoran dividen merosot
Merdeka.com - Setoran dividen badan usaha milik negara atau BUMN berpeluang merosot. Sebab, kinerja sejumlah bank pelat merah cenderung mengalami penurunan pada tahun lalu.
PT Bank Mandiri contohnya, hanya berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 13,8 triliun di akhir triwulan IV-2016. Angka laba ini turun 32,1 persen dibanding periode yang sama sebelumnya.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan pihaknya memahami bila terjadi profitabilitas daripada institusi menurun pada masa yang lalu. Sebab, tahun 2016 ada peningkatan rasio NPL (Non Performing Loan) dan pertumbuhan kredit yang lebih lambat.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
"Saya tentu memahami kalau seandainya terjadi ada profitabilitas daripada institusi yang turun kita pahami. Karena tahun 2016 ada peningkatan rasio NPL dan ada pertumbuhan kredit yang lebih pelan," ujar Agus di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (16/2).
Agus menegaskan pemerintah belum berencana menambal kekurangan deviden tersebut dari APBN. Namun, pemerintah akan mencari penerimaan negara yang lain bila ternyata penerimaan deviden tidak cukup untuk negara.
"Enggak (tidak ada rencana menambal dari APBN). Kalau nanti turun, pembayaran dividen terpengaruh, pemerintah harus mencari penerimaan negara yang lain kalau seandainya penerimaan dari dividen tidak cukup," katanya.
Di tengah kondisi ini, lanjutnya, pihaknya akan mempertimbangkan pengaturan tingkat deviden yang akan dibayarkan oleh bank pelat merah kepada negara. "Kalau secara umum, kita hanya ingin kajian apakah kita akan mengatur atau tidak lembaga keuangan untuk menjaga tingkat dividen yang harus dibayarkan. Boleh dibayarkan untuk menjaga kesehatan daripada lembaga keuangan itu," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BUMN juga harus memperhatikan peran pembagunan ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaKinerja positif Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi kinerja anak perusahaan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tercatat meningkat drastis pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaDari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi 1,4 persen (yoy)
Baca Selengkapnya