Akses ke stasiun macet, pengguna mobil pribadi tak mau naik KA cepat
Merdeka.com - Pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dinilai hanya untuk persaingan semata. Bukan untuk melengkapi kekurangan infrastruktur transportasi di Indonesia.
Kereta cepat Jakarta-Bandung tak bakal membuat pengguna kendaraan pribadi seperti mobil untuk pindah menggunakan kereta tersebut. Lantaran, akses jalan dari stasiun kereta masih terkendala kemacetan jalan.
"Perjalanan Jakarta–Bandung dan sebaliknya menggunakan KA Cepat bisa ditempuh cukup 37 menit saja, tapi perjalanan dalam kota yang lebih lama membuat mereka enggan untuk meninggalkan mobil mereka. Mobil pribadi selain bisa point to point, jadwalnya juga fleksibel bisa diatur sendiri sesuai dengan kebutuhan dan bisa berhenti sesuai dengan keinginan. Kecuali itu, bila pergi bersama keluarga atau rombongan tentu lebih hemat naik mobil pribadi. Lalu siapa yang akan naik KA Cepat Jakarta – Bandung?," ujar Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Darmaningtyas di Jakarta, Jumat (22/1).
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Bagaimana cara mengatasi kemacetan di Jakarta? Diperlukan langkah khusus untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi serta menarik minat masyarakat menggunakan transportasi umum yang memadai.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Dari mana Prabowo naik kereta cepat? Prabowo naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung bersama Jokowi dari Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menuju Stasiun Halim Jakarta Timur.
Dari data perjalanan Jakarta-Bandung berdasarkan suatu hasil kajian oleh lembaga konsultan, terdapat total 143.518 perjalanan Jakarta-Bandung. Dari total itu, 127.133 menggunakan mobil pribadi, yang menggunakan KA Argo Parayangan rata-rata hanya 2.000-2.500 orang per hari, travel bus kecil 13.000-14.000 penumpang, sedangkan menggunakan bus besar yang dilayani oleh Primajasa hanya di bawah 1.000 penumpang.
"Ini artinya total pengguna angkutan umum kurang dari 20.000 per hari. Probabilitas pengguna angkutan umum untuk pindah ke KA Cepat mungkin hanya sekitar 25 persen saja karena tarifnya terlalu tinggi bagi komuter. Sedangkan pengguna mobil pribadi belum tentu mau pindah ke KA Cepat bila akses menuju dan dari stasiun, baik di Jakarta maupun Bandung tetap macet," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video berdurasi satu menit merekam detik-detik mobil menerobos palang perlintasan kereta yang sudah tertutup.
Baca SelengkapnyaKemacetan terjadi karena para pengendara roda dua berteduh dari hujan di underpass Mampang.
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com terjadi penumpukan penumpang di Stasiun LRT Jatibening Baru, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaKrisbiantoro menambahkan bahwa jalur KA merupakan area yang harus steril meskipun tidak sedang dilewati KA.
Baca SelengkapnyaJumlah kendaraan di Indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPotret realistis dari mobil-mobil yang parkirnya asal. Bikin orang heran, padahal tanda parkir sangat terlihat.
Baca SelengkapnyaUlah tetangga punya tiga mobil tapi diparkir di pinggir jalan semua. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaRuas tol lainnya yang memicu sopir kehabisan tenaga yakni ruas Tol Semarang-Solo.
Baca Selengkapnya