Akses Perdagangan Indonesia ke Negara EFTA Makin Terbuka
Merdeka.com - Akses pasar barang, jasa, dan investasi antara Indonesia dan negara-negara anggota European Free Trade Association (EFTA) terbuka semakin lebar, termasuk kerja sama ekonomi dan pengembangan kapasitas.
Hal ini setelah ditandatanganinya pernyataan bersama Indonesia-EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dengan empat menteri negara-negara anggota EFTA di di Sekretariat EFTA, Jenewa, Swiss.
Pensosbud KBRI Bern menyebutkan hal tersebut menjadi benang merah dari Forum Bisnis yang diadakan KBRI Bern di Kota Jenewa pada Jumat (23/11) sore waktu Swiss. Forum Bisnis bertema "Optimizing the Benefits of Indonesia-EFTA CEPA Agreement" dihadiri oleh sekitar 20 pelaku usaha di Swiss yang memiliki bisnis di Indonesia.
-
Bagaimana AFTA mendorong perdagangan dan investasi? Tujuan utama dari AFTA adalah untuk mengurangi atau menghapuskan tarif bea masuk di antara negara-negara anggotanya, sehingga mendorong perdagangan dan investasi di wilayah ASEAN.
-
Kenapa Menko Perekonomian mendorong IEU-CEPA? Kata dia, IEU-CEPA instrumen penting untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Uni Eropa.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Dimana AFTA beroperasi? AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan suatu zona perdagangan bebas yang didirikan oleh negara anggota ASEAN.
-
Apa target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Bagaimana kemendag meningkatkan hubungan dagang antar negara? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D. Hadad, yang memandu diskusi terbatas antara Menteri Perdagangan RI dengan pelaku usaha Swiss mengatakan tujuan utama forum bisnis ini adalah untuk sosialisasi pemanfaatan IE-CEPA bagi pelaku bisnis di Indonesia dan negara-negara EFTA. Perundingan IE-CEPA telah berlangsung secara intensif selama hampir 8 tahun atau perundingan CEPA terpanjang yang pernah dimiliki oleh Indonesia hingga saat ini, ujar Dubes Muliaman.
"Kita dorong pelaku usaha di Indonesia memanfaatkan CEPA dengan negara EFTA yang telah diperjuangkan sejak lama, karena berdasarkan survey sebagian perjanjian perdagangan bebas mandeg atau tidak dimanfaatkan dengan baik," kata Muliaman dikutip Antara, Selasa (27/11).
Dalam forum bisnis terkuak Indonesia-EFTA CEPA meningkatkan akses pasar perdagangan barang Indonesia ke EFTA, antara lain produk perikanan, industri tekstil, furnitur, sepeda, elektronik, dan ban mobil, serta pertanian termasuk kopi dan kelapa sawit.
Pada perdagangan jasa, akses pasar bagi para pekerja Indonesia (Intra Corporate Trainee, Trainee, Contract Service Supplier, Independent Professional, serta Young Professional) ke EFTA akan lebih terbuka. Contohnya, sektor jasa yang akan memperoleh keuntungan antara lain jasa profesi, telekomunikasi, keuangan, transportasi, dan pendidikan.
Indonesia juga akan memperoleh peningkatan investasi dari negara anggota EFTA pada sektor energi dan pertambangan, permesinan, pertanian, infrastruktur sektor perikanan, kehutanan, industri kimia, dan lain sebagainya.
Selain itu, Indonesia akan mendapatkan kerja sama dan pembangunan kapasitas dalam sektor perikanan dan aquamarine, promosi ekspor, pariwisata, UMKM, HKI, kakao, "sustainability maintenance", "repair and overhaul" (MRO), dan pendidikan vokasional.
EFTA merupakan organisasi regional dan kawasan perdagangan bebas terdiri dari empat negara di Eropa, yaitu Swiss, Liechtenstein, Norwegia, dan Islandia.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, negara-negara EFTA merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-23 dan negara asal impor nonmigas ke-25 terbesar bagi Indonesia. Pada 2017, perdagangan Indonesia-EFTA mencapai 2,4 miliar dolar AS. Sementara, nilai ekspor Indonesia ke EFTA sebesar 1,31 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari EFTA sebesar 1,09 miliar dolar AS. Dengan demikian Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan EFTA sebesar 212 juta dolar AS.
Ekspor utama Indonesia ke EFTA antara lain perhiasan, perangkat optik, emas, perangkat telepon, dan minyak esensial. Sementara impor utama Indonesia dari EFTA adalah emas, mesin turbo-jet, obat-obatan, pupuk, dan campuran bahan baku industri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ICA-CEPA membuka peluang yang lebih besar bagi produk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerjanjian dagang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaPerjanjian perdagangan bebas menjadi salah satu strategi utama Indonesia untuk membuka akses pasar yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaI-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaImplementasi dan pengembangan kerjasama multi bidang antara Indonesia dan Kanada menjadi prioritas kedua negara
Baca SelengkapnyaAFTA menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan integrasi ekonomi di ASEAN dan menciptakan pasar yang lebih efisien di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Indonesia menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akses pasar dan mendorong reformasi struktural dalam negeri.
Baca SelengkapnyaProduk utama Indonesia yang diekspor ke Chili meliputi mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif,
Baca SelengkapnyaHasil kajian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan, terdapat potensi pertumbuhan PDB riil mencapai 0,10 persen.
Baca SelengkapnyaMendag optimis bahwa hubungan ekonomi Indonesia-Kanada akan semakin kuat di masa depan.
Baca SelengkapnyaPengusaha ASEAN membidik sejumlah sektor untuk dapat ditingkatkan kerja samanya dengan Kanada.
Baca Selengkapnya