Aksi ambil untung bikin harga minyak dunia kembali turun
Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali turun pada Kamis (Jumat pagi). Hal ini disebabkan para pedagang melakukan aksi ambil untung dari kenaikan tajam di hari sebelumnya.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni berakhir di USD 43,18 per barel di New York Mercantile Exchange, turun USD 1 dari penutupan Rabu. Sementara, harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan Eropa, turun USD 1,27 menjadi USD 44,53 per barel.
"Orang-orang mengambil uang dari meja, menunggu dan melihat apa yang terjadi," ujar Analis Frost & Sullivan Carl Larry seperti dilansir Antara, Jumat (22/4).
-
Kapan harga BBM di dunia mencapai Rp81.000 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Kapan harga emas naik tajam? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham.
-
Mengapa harga emas meningkat? Penemuan deposit baru di Mongolia terjadi ketika harga emas mencapai rekor baru, mencapai USD2.100 atau sekitar Rp32 juta per ons.
-
Kapan Pertamax terakhir kali naik? Seperti diketahui, harga Pertamax dan sejenisnya tidak berubah sejak Februari 2024 meski harga minyak dunia mengalami kenaikan.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
Harga minyak naik empat persen mendekati level tertinggi dalam lima bulan. Setelah departemen energi AS melaporkan produksi AS turun di bawah sembilan juta barel per hari untuk minggu kedua berturut-turut, lebih besar daripada 600.000 barel di bawah tingkat produksi puncak pada pertengahan 2015.
Produksi minyak serpih (shale oil) AS yang tinggi telah menjadi kontributor utama untuk kelebihan pasokan global, bersama dengan produksi dari produsen-produsen lainnya termasuk Arab Saudi dan Rusia.
Kendati demikian, Irak tengah mendorong untuk melakukan pembicaraan baru antara produsen-produsen setelah kegagalan pertemuan Doha, Dubai, Uni Emirat Arab. Pertemuan Doha buntu setelah Saudi Arabia menarik diri karena Iran tak mau membatasi produksi minyaknya.
"Minyak mentah mundur dari tingkat tertinggi tahun ini setelah pembicaraan tentang pertemuan produsen kedua pada Mei dan penambahan yang lebih kecil dari perkiraan dalam persediaan mingguan AS memberi jalan untuk aksi ambil untung," kata Analis CMC Markets Jasper Lawler.
Penurunan harga minyak juga dipicu penguatan Dolar AS (USD) terhadap mata uang lainnya, karena minyak mentah yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal dan kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Dolar AS meningkat terhadap sebagian besar mata uang utama karena klaim pengangguran awal negara itu menyentuh terendah. Pasokan minyak mentah AS pekan lalu naik 2,1 juta barel menjadi 538,6 juta barel, 49,6 juta barel lebih besar dari satu tahun sebelumnya. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca Selengkapnya