Aksi jual asing buat IHSG ditutup memerah

Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup melemah 8,64 poin atau 0,18 persen pada level 4.677,25 poin. Indeks LQ45 juga turun 0,22 persen pada 784,97 poin.

Bursa Nikkei ditutup terkoreksi 1,01 persen pada level 15.120,14 poin. Hang Seng turun 1,75 persen pada level 22.264,93 poin. Straits Times  turun 0,38 persen pada level 3.124,29 poin.

Sementara, bursa-bursa di Eropa bergerak positif. FTSE naik 0,49 persen, DAX positif 0,22 persen dan CAC naik 1,00 persen. Rupiah ditutup melemah 54 poin pada Rp 11.449 per USD.

Equity Analyst Asia Financial Network Agus Susanto Benzaenuri memaparkan, setelah bergerak fluktuatif, IHSG akhirnya ditutup negatif akibat didorong aksi jual asing dan melemahnya saham sektor infrastruktur, keuangan dan tambang.

"Tercatat investor asing membukukan penjualan bersih hingga Rp 284 miliar dengan tercatat sebanyak 4,58 miliar saham ditransaksikan senilai Rp 6,25 triliun dengan setiap empat saham yang terkoreksi masih terdapat tiga saham yang menguat," kata Agus, Senin (10/3).

Saham-saham yang membuat IHSG tertekan berdasarkan rata-rata tertimbang diantaranya saham Telekomunikasi Indonesia (TLKM) yang terkoreksi 4,79 persen ditutup pada level Rp 2.185, saham Bank BRI (BBRI) terkoreksi 1,89 persen ditutup pada harga Rp 9.075, saham Danayasa Arthatama (SCBD) yang melemah 25 persen pada harga Rp 2.625, Bank BCA (BBCA) yang turun 0,94 persen pada level Rp 10.500, dan saham Bank Danamon (BDMN) terkoreksi 3,91 persen ditutup pada level Rp 4.175.

Bursa Asia ditutup negatif setelah ekspor China dilaporkan turun hingga 18 persen sementara impor naik hingga 10 persen sehingga mencatatkan defisit hingga USD 23 miliar. Ancaman perlambatan China tersebut juga membayangi pergerakan bursa Eropa di mana Eropa tadi dibuka negatif namun sekarang bergerak menguat.

Di sisi lain, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi China masih mengancam emiten eksportir Eropa dalam jangka panjang, namun dalam jangka pendek defisit China justru mengangkat Eropa di mana Eropa mengekspor sebagian manufakturnya ke China.