Aksi korporasi Hary Tanoe di dunia bisnis
Merdeka.com - Selama satu bulan terakhir ini, pebisnis Hary Tanoesoedibjo menjadi topik hangat di kalangan umum. Bukan hanya aksinya, yang berani keluar dari Partai Nasional Demokrat. CEO Media Nusantara Citra ini, melakukan berbagai langkah korporasi yang mengejutkan publik.
Setelah pisah kongsi dengan Surya Paloh pemilik Metro TV sekaligus kawan saat di Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo, mencemplungkan diri terlibat urusan dengan Bakrie yang merupakan musuh politiknya Surya Paloh.
Di antaranya Hary Tanoe membeli beberapa saham perusahaan Bakrie, yang saat ini tengah berjuang membayar utang perseroan yang jatuh tempo.
-
Siapa pemegang saham mayoritas PT Bumi Resources? Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Bumi Resources Tbk, yang mana 51 persen pemegang saham PT Bumi Resources adalah Grup Bakrie.
-
Kenapa BRI memberi bantuan? BRI bergerak cepat memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir dan longsor dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak.
-
Siapa yang mendorong perusahaan bantu UMKM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mendorong perusahaan besar mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Kenapa Mulyani memilih untuk merintis bisnis? 'Saya buka toko bahan roti. Saat itu modalnya hanya Rp24 juta, yang Rp12 juta untuk sewa toko,' ujar Mulyani, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Berikut langkah-langkah Hary Tanoe dalam dunia bisnis.
Beli Bumi Plc
Dia membeli 3 juta lembar saham di Bumi Plc melalui Flaming Luck Investment Limited. Saham tersebut berasal dari saham yang dijual oleh Rosan. Selain Hary Tanoe, terdapat dua perusahaan yang juga membeli saham yang telah dilepas tersebut. Yaitu Avenue Luxembourg S.A.R.L yang telah membeli 13.667.250 lembar saham. Perusahaan tersebut adalah anak usaha dari Avenue Capital Management yang berbasis di New York milik miliuner Marc Lasry. Sementara Argyle Street Management Limited telah membeli 7.536.202 lembar saham.
Bikin Taman Hiburan
Pengusaha yang mengawali karirnya dengan membangun Bhakti Investama ini, melalui PT MNC Land (KPIG) akan membangun taman hiburan (theme park) sekelas Disneyland. Taman tersebut berada di Lido, Sukabumi, Jawa Barat dengan luas area 1.000 hektare lebih. Dia bercita-cita, pusat hiburan tersebut, menjadi alternatif pilihan bagi keluarga Indonesia untuk mencari taman hiburan yang luas dan menyenangkan. Bahkan diprediksi mengalahkan Trans Studio yang dimiliki Chairul Tanjung."Tidak seperti sekarang, ketika keluarga mencari hiburan, mereka memilih pergi ke Universal Studio Singapura, Disneyland Hong Kong, Disneyland Tokyo, atau bahkan Disneyland Orlando di Amerika," katanya beberapa waktu lalu.
Beli Bakrie Toll
Selain membuat kongsi dengan Bakri di Bumi Plc, pengusaha kelahiran Surabaya ini mengambil alih konsensi jalan tol milik PT Bakrie Land Development (ELTY), perusahaan milik keluarga Bakrie, yang juga pemilik PT Bakrie Toll Road (BTR).HT panggilan akrab Hary Tanoe, resmi mendivestasikan aset lima ruas tol kepada MNC Group, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Dari 6 ruas jalan tol tersebut, Bakrie hanya menjual lima ruas jalan tol karena satu ruas jalan tol (Cimanggis - Cibitung) tersebut terdapat saham minoritas sehingga Bakrie lebih memilih untuk mempertahankannya.Adapun enam ruas tol milik Bakrie Toll Road antara lain Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang (Jawa Tengah), Pasuruan-Probolinggo (Jawa Timur), Batang-Semarang (Jawa Tengah), Cimanggis-Cibitung (Jawa Barat), dan Ciawi-Sukabumi (Jawa Barat).
Bangun kawasan Mandalika NTB
Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo ini telah ditetapkan sebagai PT Pengembang Pariwisata Bali (Persero) atau BTDC sebagai investor untuk membangun kawasan Mandalika seperti kawasan Nusa Dua Bali. Bahkan diperkirakan lebih mewah.Dalam membangun proyek ini perseroan menerapkan beberapa tahap, pertama akan membangun hotel dan resort, lapangan golf dan pemukiman golf serta pemukiman di kawasan pantai dengan luas lahan mencapai 164 Ha.PT MNC Land (KPIG) menjalin kerja sama dengan Group Club Mediterrence untuk mengembangkan resort di kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Proyek ini merupakan kawasan pariwisata terpadu dengan luas lahan mencapai 1.250 hektare (ha). (mdk/arr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha Indonesia yang memegang posisi strategis di perusahaan terkemuka.
Baca SelengkapnyaKekayaan konglomerat ini berasal dari bisnis batubara hingga perkebunan kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaTahun 2011 dia masih menjadi buruh kasar dan tanpa sengaja bertemu dengan Johan Maulana, penambang batubara Kalimantan.
Baca SelengkapnyaKetut Sumedana, menyampaikan bahwa penyidikan kasus timah terus berlanjut
Baca SelengkapnyaJumlah pemesanan tersebut menjadi yang terbesar di dunia untuk sebuah pemesanan ekskavator.
Baca SelengkapnyaPenjualan saham ini tidak hanya akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, tetapi juga memperluas jaringan bisnis.
Baca SelengkapnyaPria kelahiran Singapura itu merupakan pendiri Bayan Resources, perusahaan tambang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRobert Budi Hartono menjadi perhatian usai dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires.
Baca SelengkapnyaHarvey juga didakwa telah melakukan pencucian uang dari penerimaan uang Rp420 miliar hasil tindak pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Harvey Moeis, PT Multi Harapan Utama, merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHarvey bersaksi dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah pada tahun 2015—2022.
Baca Selengkapnya