Aktivitas 12 Desa Wisata Binaan BCA Berangsur Pulih
Merdeka.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), Jahja Setiaatmadja mengatakan, aktivitas wisatawan di 12 desa wisata binaan BCA berangsur pulih usai ditutup total akibat pandemi Virus Corona. Vaksinasi yang gencar dilakukan oleh pemerintah menjadi salah satu faktor pendorong pemulihan kunjungan wisata.
"Selama Covid-19 ini daerah-daerah wisata cukup banyak terkena dampak sehingga denyut ekonomi terutama di daerah pariwisata sangat berkurang," ujar Jahja dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Senin (12/4).
"Saya pikir dengan mulainya tahap vaksinasi meskipun belum sempurna, kita sudah melihat hasilnya bahkan tadi pagi 12 wisata kita keadaan hampir balik seperti semula," sambungnya.
-
Negara apa yang memiliki batasan jumlah turis? Berbeda dengan negara-negara lainnya, Bhutan justru memiliki peraturan yang membatasi jumlah kunjungan wisata yang diterimanya. Pada tahun 2019, Bhutan menerima sekitar 300.000 orang wisatawan. Sedangkan, pada tahun 2020 jumlahnya justru menurun hingga 30.000 wisatawan saja.
-
Mengapa Jawa Timur mendapat porsi terbesar dari target pergerakan wisatawan nasional? Dari target tersebut, Provinsi Jawa Timur mendapatkan porsi terbesar yakni sejumlah 238,8 juta pergerakan wisatawan atau hampir 20% dari target nasional.
-
Siapa yang merasa kesulitan dengan membludaknya turis asing? Membludaknya turis asing di Jepang membuat warga lokal jengkel.
-
Kenapa negara ini bukan pilihan utama WNI untuk berlibur? Menurut Ira Wibowo, negara yang ia kunjungi bukanlah pilihan utama WNI untuk berlibur.
-
Dimana Bandara Juanda menduduki peringkat diantara bandara lain berdasarkan kedatangan wisatawan mancanegara? Sejalan dengan itu, berdasarkan data Kedatangan Wisatawan Mancanegara melalui Pintu Masuk Udara, Bandara Juanda menduduki posisi ketiga setelah Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, dengan urutan sebagai berikut : 1. Bandara Ngurah Rai 2. Bandara Soekarno Hatta 3. Bandara Juanda 4. Bandara Kualanamu 5. Bandara Internasional Yogyakarta
-
Kenapa wisatawan Indonesia jarang menginap di Kobe? Menurut Rikako Nakanishi, Executive Director Kobe Tourism Bureau (Biro Pariwisata Kobe), pada tahun lalu tercatat sekitar 11 ribu wisatawan Indonesia yang mengunjungi Kobe. Namun, mayoritas dari mereka tidak tinggal lebih dari satu hari, dan hanya sekitar empat ribu orang yang menginap di kota yang terkenal dengan daging wagyu premium ini.
Jahja mengatakan, saat ini mayoritas kunjungan masih berasal dari dalam negeri. Sementara turis asing masih sangat minim, mengingat adanya sejumlah pembatasan mobilitas keluar masuk dari dan ke luar negeri untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Tapi kita tahu wisatawan dari luar negeri masih sulit tetapi kita tak mau berkecil hati, justru kesempatan ini menjadi waktu kita untuk rekonsolidasi mempersiapkan diri sebaik-baiknya agar khususnya desa wisata itu ke depan siap menerima kunjungan turis lokal dan luar negeri," katanya.
Di 33 provinsi tersebar desa wisata yang bisa dikembangkan dan ini, kata Jahja, akan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, wisata itu relatif akan mendatangkan devisa terutama wisatawan dari mancanegara.
"Wisatawan mancanegara akan mendatangkan Dollar yang akan bermanfaat bagi ekonomi kita. Di samping itu, tentunya peningkatan income bagi penduduk setempat karena adanya wisatawan domestik," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH-GR.01.07 Tahun 2023, yang disahkan pada 7 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaSektor pariwisata Indonesia diharapkan bisa mengejar ketertinggalan dari Thailand dan negara-negara lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenparekraf memiliki tugas penting agar wisatawan juga mengenal Bali secara luas.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara Asia bahkan menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia liburan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaTren yang biasa terjadi adalah melonjaknya jumlah pendatang yang tiba di Jakarta
Baca SelengkapnyaHari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia di China tengah meningkat saat ini, khususnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaSementara itu, Dinas Perhubungan Sumbar akan melakukan pengawasan terhadap bus pariwisata sehingga wisatawan bisa merasa aman dan nyaman.
Baca SelengkapnyaGeliat pariwisata di Sumut kembali meningkat pasca Pandemi COVID-19. Kebanyakan wisman berasal dari kawasan ASEAN
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaTren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya