Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akuisisi BTN dan presiden yang panik

Akuisisi BTN dan presiden yang panik Bank BTN. ©Istimewa

Merdeka.com - Perjalanan wacana akuisisi 60 persen saham pemerintah di Bank Tabungan Negara ( BTN ) oleh Bank Mandiri berakhir tanggung. Terwujud tidak, dibatalkan pun tidak.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar akuisisi itu ditunda. Alasannya, kebijakan itu sudah meresahkan karyawan BTN dan masyarakat umum sehingga berpotensi mengganggu jalannya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) Juni mendatang.

“Saya tulis surat kepada Menko Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Dirut Bank Mandiri , dan Dirut Bank BTN agar tidak mengambil kebijakan strategis yang berdampak kepada masyarakat luas dan membebani pemerintahan mendatang,” kata Sekretaris Kabinet Dipo Alam saat konferensi pers, kemarin.

Orang lain juga bertanya?

 Padahal, rencana pelepasan saham tersebut telah masuk dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN pada 21 Mei 2014. Ini seperti tertuang dalam surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertanggal 11 April nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN .

Kalau boleh sedikit usil, ada tafsir lain dari permintaan penundaan oleh presiden. Dia panik melihat riak-riak kecil yang ditimbulkan oleh serikat pekerja BTN yang menolak akuisisi tersebut. Dia khawatir riak kecil itu akan menjadi gelombang lain yang berpotensi menambah koyak citra pemerintahannya yang sudah memasuki usia senja. Jika demikian, tafsir lanjutannya, calon presiden dan wakil presiden yang diusung bakal terkena getahnya.

Akuisisi BTN ini sebenarnya bisa menjadi motor konsolidasi perbankan nasional. Ide penyatuan bank BUMN ini ada kaitannya dengan aturan kepemilikan tunggal atau single presence policy bank sentral. Dengan kata lain, pemerintah nantinya cukup menjadi pengendali di induk bank BUMN saja.

"Bank Indonesia sudah membuat API (Arsitektur Perbankan Indonesia). Itu ada agar secepatnya bank-bank kita itu bersaing di level internasional. Itu kan semuanya gede-gede. Bank Mandiri kalah, makanya harus diperbesar," kata Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetyantono.

Atas dasar itu, mengingat konsolidasi bank pelat merah ini sudah ada sejak era Menteri BUMN Tanri Abeng , tak ada salahnya direalisasikan segera. Tahapannya dimulai dari akuisisi BTN .

Presiden tak perlu menundanya lantaran kebijakan sudah terlanjur bergulir dan menimbulkan pro-kontra. Terhadap situasi demikian, menteri terkait tinggal memberikan penjelasan secara intensif kepada masyarakat, sehingga perbedaan pandangan tidak berkembang luas dan mengganggu stabilitas kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Timnas AMIN Tuding Ada Skenario Besar di Balik Pemilihan Gubernur Jakarta oleh Presiden dalam RUU DKJ
Timnas AMIN Tuding Ada Skenario Besar di Balik Pemilihan Gubernur Jakarta oleh Presiden dalam RUU DKJ

Pasal pemilihan gubernur oleh presiden berbahaya akan mematikan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Anies Akui Pengusaha Besar Takut Modali Nyapres: Habis Bertemu Perusahaannya Diperiksa Pajak
Anies Akui Pengusaha Besar Takut Modali Nyapres: Habis Bertemu Perusahaannya Diperiksa Pajak

Anies bercerita, ada pengusaha yang pernah diperiksa pajaknya usai membantunya dalam kegiatan politik relawan.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia
Begini Dampak Revisi UU Pilkada Terhadap Ekonomi Indonesia

Memanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu
Tim Hukum AMIN Ancam Laporkan Jokowi ke Bawaslu soal Pernyataan Presiden Boleh Kampanye dan Memihak di Pemilu

Tim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nusron Sindir Balik Hasto Panik Lihat Jokowi Mulai Berpihak ke Prabowo-Gibran
VIDEO: Nusron Sindir Balik Hasto Panik Lihat Jokowi Mulai Berpihak ke Prabowo-Gibran

Nusron Wahid membalas ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut hanya Presiden Jokowi saja yang bisa blusukan

Baca Selengkapnya
Anies Beberkan Intimidasi ke Pengusaha yang Bantu Kegiatan Politiknya, Duga Peran Alat Negara
Anies Beberkan Intimidasi ke Pengusaha yang Bantu Kegiatan Politiknya, Duga Peran Alat Negara

Anies menyebut banyak pengusaha yang berinteraksi dan membantunya mengalami pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Pertanyakan Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu jelang Pencoblosan: Terkesan Dipaksakan
Timnas AMIN Pertanyakan Jokowi Naikkan Tunjangan Bawaslu jelang Pencoblosan: Terkesan Dipaksakan

Timnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua
Panglima TNI Ungkap Ada Upaya KST Gagalkan Pilkada di Papua

Selain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.

Baca Selengkapnya
Tim Hukum AMIN: Intervensi Kekuasaan dalam Pilpres 2024 Ancam Keutuhan Bangsa
Tim Hukum AMIN: Intervensi Kekuasaan dalam Pilpres 2024 Ancam Keutuhan Bangsa

sikap kenegarawanan Presiden serta netralitas alat-alat negara tak bisa ditawar

Baca Selengkapnya
Susah Sinyal saat Kampanye Akbar AMIN di JIS, Ini Reaksi Anies
Susah Sinyal saat Kampanye Akbar AMIN di JIS, Ini Reaksi Anies

Susah Sinyal saat Kampanye Akbar AMIN di JIS, Ini Reaksi Anies

Baca Selengkapnya
VIDEO: Timnas Amin Keras Tuding Jokowi & Menteri Politisasi Bansos, Sentil Sanksi Pemberhentian
VIDEO: Timnas Amin Keras Tuding Jokowi & Menteri Politisasi Bansos, Sentil Sanksi Pemberhentian

Timnas Amin mengingatkan, pejabat pemerintahan yang melanggar bisa diberhentikan dari jabatannya.

Baca Selengkapnya