Akuisisi BTN dan presiden yang panik
Merdeka.com - Perjalanan wacana akuisisi 60 persen saham pemerintah di Bank Tabungan Negara ( BTN ) oleh Bank Mandiri berakhir tanggung. Terwujud tidak, dibatalkan pun tidak.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar akuisisi itu ditunda. Alasannya, kebijakan itu sudah meresahkan karyawan BTN dan masyarakat umum sehingga berpotensi mengganggu jalannya Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) Juni mendatang.
“Saya tulis surat kepada Menko Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Dirut Bank Mandiri , dan Dirut Bank BTN agar tidak mengambil kebijakan strategis yang berdampak kepada masyarakat luas dan membebani pemerintahan mendatang,” kata Sekretaris Kabinet Dipo Alam saat konferensi pers, kemarin.
-
Siapa yang mengkritik rencana BPN? Direktur Pengembangan Big Data INDEF Eko Listiyanto menilai masalah yang sering terjadi di dalam pemerintahan yakni pembentukan lembaga baru.
-
Kenapa BPJS Ketenagakerjaan berkolaborasi dengan Bank Mantap? 'Kami sangat menyambut hangat kerjasama ini karena nanti mulai tahun 2030 kami akan mulai membayarkan manfaat pensiun berkala untuk seluruh peserta jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan. Oleh karena itu kami berinisiatif untuk mulai memperluas kanal untuk memudahkan para peserta sehingga mereka dapat terlayani dengan baik. Kami juga menyadari bahwa untuk mewujudkannya diperlukan juga kolaborasi dengan pihak lain dan salah satunya dengan Bank Mantap yang kita lakukan pada hari ini,'terang Roswita.
-
Bagaimana BNI menghadapi krisis? BNI terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi di tahun 1998, 2005, 2008, dan 2020. BNI melakukan berbagai transformasi bisnis digital untuk tetap bisa mengerek kinerja keuangan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital nelayan.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Kenapa Indef khawatir dengan BPN? 'Dugaan saya ini yang akan terjadi pada Badan Penerimaam Negara, satu hingga dua tahun, bagaimana koordinasi, bagaimana membuat SOP yang bagus,' kata Eko. 'Namun sampai hari ini kasus tidak terselesaikan dari asuransi bahkan perbankan. Memang problem kelembagaan ya ketika kelembagaan diubah bukan otomatis yang menghasilkan angka-angka yang fantastis di tax ratio,' terang Eko.
-
Siapa yang mengancam integritas Pemilu? Ketua Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI), Alfitra Salamm, mengungkapkan keprihatinannya terkait ancaman uang dalam pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia dalam acara yang diselenggarakan DKPP RI.
Padahal, rencana pelepasan saham tersebut telah masuk dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN pada 21 Mei 2014. Ini seperti tertuang dalam surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertanggal 11 April nomor SR-161/MBU/04/2014 yang ditujukan kepada Direktur Utama BTN .
Kalau boleh sedikit usil, ada tafsir lain dari permintaan penundaan oleh presiden. Dia panik melihat riak-riak kecil yang ditimbulkan oleh serikat pekerja BTN yang menolak akuisisi tersebut. Dia khawatir riak kecil itu akan menjadi gelombang lain yang berpotensi menambah koyak citra pemerintahannya yang sudah memasuki usia senja. Jika demikian, tafsir lanjutannya, calon presiden dan wakil presiden yang diusung bakal terkena getahnya.
Akuisisi BTN ini sebenarnya bisa menjadi motor konsolidasi perbankan nasional. Ide penyatuan bank BUMN ini ada kaitannya dengan aturan kepemilikan tunggal atau single presence policy bank sentral. Dengan kata lain, pemerintah nantinya cukup menjadi pengendali di induk bank BUMN saja.
"Bank Indonesia sudah membuat API (Arsitektur Perbankan Indonesia). Itu ada agar secepatnya bank-bank kita itu bersaing di level internasional. Itu kan semuanya gede-gede. Bank Mandiri kalah, makanya harus diperbesar," kata Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetyantono.
Atas dasar itu, mengingat konsolidasi bank pelat merah ini sudah ada sejak era Menteri BUMN Tanri Abeng , tak ada salahnya direalisasikan segera. Tahapannya dimulai dari akuisisi BTN .
Presiden tak perlu menundanya lantaran kebijakan sudah terlanjur bergulir dan menimbulkan pro-kontra. Terhadap situasi demikian, menteri terkait tinggal memberikan penjelasan secara intensif kepada masyarakat, sehingga perbedaan pandangan tidak berkembang luas dan mengganggu stabilitas kehidupan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasal pemilihan gubernur oleh presiden berbahaya akan mematikan demokrasi.
Baca SelengkapnyaAnies bercerita, ada pengusaha yang pernah diperiksa pajaknya usai membantunya dalam kegiatan politik relawan.
Baca SelengkapnyaMemanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.
Baca SelengkapnyaTim Hukum Nasional AMIN sudah menyiapkan format laporan terkait pernyataan Jokowi ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaNusron Wahid membalas ucapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang menyebut hanya Presiden Jokowi saja yang bisa blusukan
Baca SelengkapnyaAnies menyebut banyak pengusaha yang berinteraksi dan membantunya mengalami pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN menilai kebijakan Presiden Jokowi menaikkan tunjangan pegawai Bawaslu terkesan dipaksakan.
Baca SelengkapnyaSelain Papua, yang menjadi konsen TNI dalam pengamanan pada Pilkada nanti yakni di Aceh.
Baca Selengkapnyasikap kenegarawanan Presiden serta netralitas alat-alat negara tak bisa ditawar
Baca SelengkapnyaSusah Sinyal saat Kampanye Akbar AMIN di JIS, Ini Reaksi Anies
Baca SelengkapnyaTimnas Amin mengingatkan, pejabat pemerintahan yang melanggar bisa diberhentikan dari jabatannya.
Baca Selengkapnya