Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akurasi Dekati PCR, GeNose Bisa Gantikan Swab Antigen

Akurasi Dekati PCR, GeNose Bisa Gantikan Swab Antigen GeNose, alat deteksi Covid-19 ciptaan para ahli UGM dapat izin edar dari Kemenkes. ©2020 Merdeka.com/ugm.ac.id

Merdeka.com - Pemerintah berencana mengimplementasikan alat pendeteksi Covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM), GeNose. Alat ini bisa menjadi alternatif pilihan pengganti tes antigen atau serologi, tapi bukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19, Eko Fajar Prasetyo. "Antigen bisa, serologis bisa (sebagai pengganti). Kalau negatif GeNose, sudah hampir kita pastikan tidak perlu PCR," kata Eko di Stasiun KA Pasar Senen pada Sabtu (23/1).

Eko menjelaskan GeNose didesain untuk melakukan penapisan atauskrining. Oleh sebab itu, dalam prosesnya diutamakan agar tidak terjadi negatif false yaitu hasil tes negatif tapi ternyata positif Covid-19.

Orang lain juga bertanya?

Ini merupakan salah satu pembedanya dengan tes PCR yang merupakan alat diagnostic.

Tes PCR tetap harus dilakukan jika tes GeNose menunjukkan hasil positif. Namun jika hasil GeNose negatif, maka tidak perlu tes PCR.

Secara akurasi, kata Eko, tes GeNose tidak jauh berbeda dengan PCR. Tingkat akurasi GeNose diklaim di atas 90 persen.

"Perbedaan dengan PCR itu, negatif false beda 3 persen. Namun memang GeNose ini adalah alat skrining cepat," tutur Eko.

Harga Satu GeNose Tertinggi Sekitar Rp 62 Juta dan Bisa Dipakai 100.000 Kali

GeNose mendeteksi virus melalui embusan napas yang di simpan di dalam sebuah kantung. Napas yang diambil adalah napas ketiga untuk mendapatkan hasil mendekati keadaan sebenarnya.

Setelah itu, kantung napas akan diletakkan atau dihubungkan ke alat GeNose yang didukung kecerdasan buatan. Kemudian alat deteksi tersebut akan mengeluarkan hasil tes dalam waktu 50 detik.

Alat GeNose ini akan dijual dengan harga eceran tertinggi Rp 62 juta sebelum pajak. Satu alat bisa dipakai 100.000 kali.

Saat ini yang sudah mengimplementasikan GeNose antara lain kantor Kementerian Ristek dan Teknologi (Ristek) dan beberapa Rumah Sakit (RS) di Yogyakarta.

"Utamanya untuk saat ini di kantor-kantor dan fasilitas kesehatan," kata Eko.

Pihak UGM sudah memproduksi 100 alat dalam tahap pertama. Produksi tahap kedua sebanyak 3.000 akan dirilis pada bulan ini.

Tahap kedua ini, menurut Eko, sudah banyak pihak swasta yang ikut memesan GeNose. Selanjutnya, pihak UGM tiap bulan berencana memproduksi minimal 1.000 alat.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat
Menkes Sebut Inovasi PCR dan USG Diuji Coba Deteksi Penyakit TBC Lebih Cepat

Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan
Varian Covid Eris Masuk Indonesia: Gejala Pilek, Sakit Tenggorokan hingga Kelelahan

Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Diperketat, Seleksi CPNS Kedinasan Kini Pakai 2 Face Recognition agar Tak Disusupi Joki
Diperketat, Seleksi CPNS Kedinasan Kini Pakai 2 Face Recognition agar Tak Disusupi Joki

Tahun lalu, seorang Joki menggantikan pendaftar dengan cara izin ke kamar mandi. Saat di kamar mandi itulah joki menggantikan pendaftar masuk ke ruangan.

Baca Selengkapnya
Tes HIV Mandiri Kini Ada di Kutai Timur, Tingkatkan Kewaspadaan Dini
Tes HIV Mandiri Kini Ada di Kutai Timur, Tingkatkan Kewaspadaan Dini

Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kini telah menyediakan alat Skrining HIV Mandiri (SHM).

Baca Selengkapnya
Cegah Joki, Tes CPNS dan PPPK 2023 Gunakan Teknologi Deteksi Wajah
Cegah Joki, Tes CPNS dan PPPK 2023 Gunakan Teknologi Deteksi Wajah

Pemanfaatan teknologi secara otomatis dapat memerangi praktik joki.

Baca Selengkapnya
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin
Etana Jadi Perusahaan Pertama di ASEAN yang Punya Teknologi Kembangkan Vaksin

Sepanjang 2023, Etana berhasil kembangkan produk bioteknologi dan vaksin.

Baca Selengkapnya
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong
Dharma Berapi-api Saat Ditanya Ridwan Kamil Soal Covid-19: Semua Itu Hanya Omong Kosong

Calon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
Menkes Dorong Percepatan Produksi Vaksin Dalam Negeri untuk Ketahanan Kesehatan Nasional

Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Teknologi Ini Dapat Meningkatkan Peluang Kehamilan Proses Bayi Tabung dan Menurunkan Risiko Keguguran
Teknologi Ini Dapat Meningkatkan Peluang Kehamilan Proses Bayi Tabung dan Menurunkan Risiko Keguguran

Di Indonesia sendiri, tercatat lebih dari 7.000 siklus bayi tabung di Indonesia pada tahun 2016, dengan angka keberhasilan sebesar 28%.

Baca Selengkapnya