Alasan Impor Kereta Bekas dari Jepang Lebih Murah Dibanding Produk INKA
Merdeka.com - PT KCI menyiapkan anggaran Rp4 triliun untuk membeli 16 rangkaian kereta baru sebagai pengganti rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun tahun ini. Jika membandingkan dengan impor kereta bekas dari Jepang, harga kereta baru lebih mahal.
Pengamat transportasi sekaligus akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, biaya untuk mendatangkan kereta bekas yang diimpor dari Jepang adalah biaya angkut. Sehingga, jika dilihat dari sisi pengeluaran pengadaan kereta impor bekas lebih murah.
"Namanya juga bekas. Kemarin yang Jepang itu cuma kasih uang angkut saja, mereka enggak jualan. Diangkut ke Indonesia, ongkos angkutnya ke Indonesia Rp1 miliar untuk 1 kereta yah," ujar Djoko kepada merdeka.com, Rabu (1/3).
-
Mengapa PT KAI meluncurkan kereta baru? KAI berharap, dengan kehadiran armada baru ini dapat memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman, asyik, dan modern.'Seiring dengan perubahan sarana di beberapa kereta api ini, diharapkan bisa memberikan perjalanan baru yang lebih nyaman dan menyenangkan,' tulis KAI dalam akun Instagram resmi @kai121_, dikutip Jumat (6/12).
-
Mengapa KAI meluncurkan kereta ekonomi new generation? Sejumlah rangkaian kereta api kelas ekonomi mengalami penampilan baru setelah PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan kereta ekonomi new generation.
-
Bagaimana KAI memodifikasi kereta ekonomi new generation? Kereta Ekonomi New Generation merupakan hasil modifikasi yang KAI lakukan di Balai Yasa Manggarai (tempat perawatan sarana perkeretaapian milik KAI di Manggarai, Jakarta Selatan).
-
Kenapa KAI nambah kereta di bulan Juni? PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta akan menambah sebanyak 8 KA yang beroperasi di bulan Juni 2024 untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan selama masa liburan sekolah semester genap.
-
Kapan KAI nambah kereta? PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta akan menambah sebanyak 8 KA yang beroperasi di bulan Juni 2024 untuk mengantisipasi lonjakan pelanggan selama masa liburan sekolah semester genap.
-
Apa yang baru dari PT KAI? Menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero) menghadirkan inovasi baru untuk para penumpang dengan menambah armada New Generation.
Memang, jika melihat sisi ekonomi, mengimpor kereta bekas dapat menekan anggaran yang dikeluarkan oleh PT KCI untuk pengadaan KRL Jabodetabek. Namun di satu sisi, menurut Djoko, kereta bekas tidak selalu tersedia setiap tahun.
Di samping itu, melihat mobilitas masyarakat Jabodetabek yang menggunakan layanan KRL, Djoko menilai mau tidak mau PT KCI harus memenuhi kebutuhan, meski dengan harga lebih mahal. Jika PT KCI tidak memenuhi kebutuhan transit, Djoko khawatir terhadap keamanan dan keselamatan perjalanan KRL.
Sebab, pada beberapa rangkaian yang sudah berusia tua potensi mengalami gangguan cukup tinggi. Atau, risiko lainnya jika PT KCI tidak mengadakan rangkaian kereta baru, penumpang KRL akan terlantar karena minimnya rangkaian.
"Kalau dilihat kondisi sekarang harus dipenuhi," pungkasnya.
Sebelumnya, VP Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan, kereta baru yang akan dibeli dari PT INKA harganya 20 kali lipat lebih mahal dibandingkan impor bekas. "Memang sangat jauh sekali bedanya, 1:20 (beli kereta baru lebih mahal 20 kali daripada beli kereta impor bekas). Cuma kita sudah siapkan ini semua," ucap Anne.
16 rangkaian kereta baru yang sudah dipesan, diproyeksikan dapat beroperasi pada 2025/2026. Anne mengatakan, kontrak pembelian akan diteken pada Maret 2023, pasca kesepakatan awal sudah diteken lewat perjanjian kesepakatan (MoU) sejak 2022 lalu.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain harga, alasan KCI memilih KRL baru impor buatan CCRC Sifang terkait spesifikasi teknis.
Baca SelengkapnyaUntuk pengadaan impor KRL, PT KCI telah mengantongi dana sekitar Rp8,65 triliun.
Baca Selengkapnya11 rangkaian KRL baru itu untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang KRL Jabodetabek.
Baca Selengkapnya3 trainset KRL impor baru ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2024-2025.
Baca SelengkapnyaTerlebih, volume penumpang KRL Jabodetabek ke depan akan terus bertambah hingga mencapai 362 juta orang pada 2025.
Baca SelengkapnyaKCI masih menghitung nominal PMN yang akan diminta ke negara
Baca SelengkapnyaDana ini akan digunakan untuk pengadaan 19 rangkaian kereta atau trainset untuk operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaSeluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, shareholder loan dari PT KAI dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Baca SelengkapnyaTanda tangan kontrak antara KAI Commuter dan pihak dari Jepang ditarget akan berlangsung pada Agustus-September tahun ini.
Baca SelengkapnyaPengadaan armada KRL baru sebagai upaya KCI Commuter untuk meningkatkan pelayanan bagi pengguna.
Baca SelengkapnyaPengadaan 16 trainset kereta baru KAI Commuter menyiapkan anggaran hampir Rp4 triliun.
Baca Selengkapnya