Alasan Perbankan Syariah Berdaya Tahan Tinggi Selama Pandemi
Merdeka.com - Kepala Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo menilai secara umum perbankan syariah lebih berdaya tahan dalam menghadapi gejolak ekonomi yang terjadi di masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari pola perjanjian kerja sama dan model kontrak yang diterapkan.
"Perbankan syariah lebih resisten terhadap syok-syok yang terjadi di masyarakat. Ini ada hubungannya dengan pola perjanjian dan model kontrak," kata Banjaran dalam Economic Outlook PT Bank Syariah Tbk., Jakarta, Kamis (27/5).
Dia menjelaskan, dalam perjanjian atau model kontrak pembiayaan syariah menggunakan pendekatan ekonomi yang bersifat kebermanfaatan. Sehingga dari sisi pembiayaan biasanya berbasis aset.
-
Bagaimana Bank Jatim tingkatkan kinerja syariah? Dalam kegiatan tersebut, juga ada sharing session dari Ust. Ahmad Ifham Sholihin dengan topik Logika Bisnis Keuangan Syariah. Dalam diskusi tersebut dipaparkan secara lengkap tentang pemahaman Bank Syariah dan perilaku pegawai di Bank Syariah. Sehingga diharapkan semua karyawan Bank Jatim dapat memahami pola kerja Bank Syariah demi akselerasi bisnis.
-
Siapa yang bicara tentang perbankan syariah? Hal itu disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam kegiatan OJK Mengajar di Fakulitas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin (6/11).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
Inilah yang membuat pertumbuhan bank syariah khususnya Bank Syariah Indonesia tertolong di tengah dampak pandemi. "Jadi memang pertumbuhan aset BSI ini tertolong pembiayaan-pembiayaan yang sifatnya asset base," kata dia.
Di sisi lain, bank syariah secara umum telah mendapatkan kepercayaan lebih dari masyarakat. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh menjadi pendapatan biaya dasar (fee base income) bank. Cost of Fund (CoF) perusahaan juga membantu perbankan lewat dua produknya.
"Itu juga jadi salah satu penyumbang yang signifikan," kata dia.
Sebab sebelum virus corona menjadi pandemi, pendapatan perusahaan mengandalkan bisnis haji dan umroh, emas baik gadai atau cicil. Maka, efisiensi yang dilakukan dibarengi dengan pertumbuhan DPK menjadikan perbankan syariah lebih berdaya tahan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaKali ini, BSI mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset
Baca SelengkapnyaOJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca Selengkapnyapenerapan GRC terintegrasi dapat mensinergikan aspek governance structure, risk management dan compliance, serta environment dan social.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaIchwan Septiadi, Sharia Focused KPM Lead mengungkapkan sektor keuangan syariah membutuhkan peran generasi muda sebagai agen perubahan.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaHal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023
Baca SelengkapnyaPerkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan menduduki indicator knowledge tertinggi.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaPerekonomian global secara umum mengalami pelemahan dengan inflasi yang terjaga moderat.
Baca Selengkapnya