Alasan Pertamina ogah bangun kilang tak masuk akal
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak sanggup membangun kilang baru di kawasan Indonesia. Ini karena Pertamina mengaku tidak punya uang untuk membangun kilang tersebut.
Terkait hal itu, Ekonom Faisal Basri menyebut alasan yang dipakai Pertamina tidak logis. Dia mendasarkan pada intensifnya Pertamina berekspansi ke luar negeri.
"Kemarin saya denger Pertamina tidak punya uang untuk bangun kilang, tapi kok ekspansi ke luar negeri bisa. Kalau bilang tidak punya duit, tidak logis," ujar Faisal di Jakarta, Rabu (19/2).
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Apa yang menjadi pendorong utama Pertamina dalam ekonomi Indonesia? Pendekatan ini akan menjadi terobosan bagi perekonomian Indonesia, dengan membuka peluang industri baru dan menciptakan pasar global untuk produk-produk rendah karbon.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
Faisal mengaku dapat memahami jika alasan yang dipakai Pertamina adalah margin yang kecil. Menurut dia, membangun kilang memang tidak memberikan laba cukup besar.
"Pertamina juga tidak ada keinginan besar buat bangun kilang. Pertamina tidak mau bangun kilang karena margin kecil, saya bisa paham," terang dia.
Selanjutnya, Faisal menegaskan, banyak cara yang bisa ditempuh oleh Pertamina untuk membiayai pembangunan kilang. Salah satunya dengan mencari pinjaman.
"Atau minta pemerintah untuk dividen Pertamina dikurangi, itu juga bisa," terang dia.
Lebih lanjut, Faisal menegaskan, penolakan Pertamina menunjukkan tidak adanya kemauan untuk menghasilkan bahan baku penolong. Dengan begitu, kata dia, Indonesia pada akhirnya lebih menyukai menguntungkan pihak lain.
"Yang untung siapa? Ya Muhammad Reza Khalid. Sampai kapan kita biarkan Muhammad Reza Khalid kayak begini," pungkas dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaPermigan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 199 yang berlaku dan diundangkan pada 5 Juni 1961.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh JK ketika jadi saksi meringankan meringankan Karen dalam perkara korupsi Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair tahun 2011-2021
Baca SelengkapnyaFaisal Basri sebelumnya menyatakan siap berdebat dengan Menko Luhut terkait hilirisasi.
Baca SelengkapnyaLokasi gedung yang disewa Pertamina itu juga tersebar di berbagai titik ibu kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaKhilmi tak setuju dengan pembangunan pabrik tersebut
Baca Selengkapnyapemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSuara Khilmi makin meninggi, ketika menjelaskan sudah terlalu banyak pabrik pupuk urea.
Baca SelengkapnyaPihaknya curiga ada pihak asing tidak senang atas kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaProgram hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.
Baca Selengkapnya