Alasan Rudiantara Ditunjuk Jadi Bos PLN
Merdeka.com - Staf Khusus Bidang Komunikasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga turut berkomentar mengenai kabar penunjukan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Menurutnya, hingga saat ini belum ada surat keputusan yang diberikan pihak Istana kepada Kementerian BUMN.
"Kami belum dapat (suratnya) dari Istana. Biasanya yang menerima Pak Erick Thohir. Dia lagi di luar negeri pulangnya tanggal 29. Jadi tunggu sampai pak menteri hadir di sini," katanya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Senin (25/11).
Arya mengatakan sekali pun telah menerima surat putusan dari Istana, namun hanya Menteri BUMN yang berhak membuka isi surat tersebut. Untuk itu, dirinya meminta para awak media untuk bersabar menunggu keputusan langsung dari Menteri BUMN.
-
Siapa Menteri BUMN pertama? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Siapa yang akan memimpin langkah PLN masuk bursa karbon? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN Group siap menjadi garda terdepan dalam upaya penurunan emisi melalui peran aktif dalam bursa perdagangan karbon di Indonesia.
-
Siapa Menteri PPN saat ini? Adapun, Menteri PPN saat ini dijabat oleh Suharso Monoarfa, yang dipilih langsung oleh presiden pada tahun 2019.
-
Siapa yang menunjuk Rudiantara sebagai Komisaris Utama DANA? Perusahaan teknologi keuangan, DANA, menunjuk mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menjadi Komisaris Utama.
-
Siapa yang mengisi posisi Menteri ATR/BPN? Posisi Menteri ATR/BPN yang ditinggalkan Hadi kemudian diisi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kan surat ditujukan ke pak menteri (BUMN). Dia lagi di luar negeri. Kami tidak bisa bilang sudah terima. Apalagi hal-hal berbau strategi. Kami menunggu pak menteri pulang baru kami bisa beri jawaban. Karena yang bisa buka suratnya pak menteri. dia kan belum terima suratnya," jelasnya.
Rudiantara Punya Pengalaman Mumpuni
Arya menambahkan masuknya nama Rudiantara sendiri sebagai kandidat sudah berdasarkan proses Tim Penilaian Akhir (TPA) dari Kementerian BUMN. Selain, Rudiantara ada dua nama lainnya yang dianggap cukup mumpuni untuk mengisi kursi Dirut PLN saat ini.
"Siapapun yang kami pilih tiga orang nama itu punya pengalaman di Bisnis. Jadi bisa kami usulkan kepada presiden," katanya
Di samping itu, Arya menilai Rudiantara memiliki sejumlah pengalaman cukup mumpuni. Tak hanya di bidang telekomunikasi dirinya juga merupakan kalangan profesional yang dianggap bisa menduduki perusahaan besar.
"Dia pernah dengan perusahaan besar juga paham, dia menteri dari profesional. Jadi punya pengalaman kalau beliau membidangi perusahaan besar," tandasnya.
Penunjukan Rudiantara
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dikutip dari Antara, Senin (25/11).
Pramono menyampaikan hal tersebut saat ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara. "Mudah-mudahan segera dilantik, ini banyak perubahan lah di BUMN," tambah Pramono.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, dia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, dia mengundurkan diri.
"(TPA) sudah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," tambah Pramono.
Pramono mengakui bahwa Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
"Salah satu yang ingin segera diselesaikan adalah BUMN karena di BUMN ini banyak BUMN besar yang memang perlu segera dilakukan pembenahan di antaranya yang sekarang sudah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum, kemudian perbankan Mandiri, BTN dan beberapa bank lain," ungkap Pramono.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arya bilang setiap proses korporasi yang dijalankan di BUMN selalu melibatkan DPR.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Thohir angkat komisaris baru PLN, ada petinggi dan politisi pendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama PT PLN menggantikan posisi Agus Martowardojo.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir merombak susunan dewan komisaris PT PLN (Persero). Nama Burhanuddin Abdullah dan Andi Arief masuk dalam daftar dewan komisaris.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir mengangkat politikus Demokrat Andi Arief sebagai komisaris PLN.
Baca SelengkapnyaArifin meminta kepada publik untuk menunggu saja kabar selanjutnya tanpa menepis kabar yang beredar.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Baca SelengkapnyaRUPS mengangkat Agus Dermawan Wintarto Martowardojo sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen.
Baca SelengkapnyaAndi Malarangeng tidak menyebutkan siapa Plt Kepala Bappilu Demokrat.
Baca SelengkapnyaSimon merupakan politikus sekaligus Anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
Baca SelengkapnyaBasuki justru berharap kepercayaan investor tetap tinggi kendati Bambang mundur. Sebab, IKN kini dipimpin oleh seorang menteri.
Baca SelengkapnyaBudi Arie meminta masyarakat untuk menunggu pengumuman resmi dari presiden terpilih Prabowo Subianto
Baca Selengkapnya