Alasan tak perlu impor, produksi beras triwulan I bisa 32 juta ton
Merdeka.com - Pemerintah memutuskan tidak akan membuka keran impor beras. Selain masih memiliki stok beras 1,5 juta ton, pemerintah yakin panen beras bulan selanjutnya bakal melimpah.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memproyeksi akumulasi produksi beras akan mencapai 32 juta ton sepanjang triwulan I 2015.
Dia semakin yakin pasokan beras tidak akan menghadapi kendala. "Produksi Januari 3 juta, Februari 6 juta, Maret 12 juta, April 10 juta. Total 32 juta ton," ucap Amran di kantor wapres, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Selatan, Senin (23/2).
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Apa kebutuhan utama untuk meningkatkan produktivitas pertanian? 'Kami dorong terus solusi cepat pompanisasi sebagai upaya bersama dalam meningkatkan produktivitas. Kita bersyukur Indonesia mampu bertahan dari berbagai ancaman dan krisis yang menerpa seluruh dunia,' jelasnya.
-
Bagaimana Kemnaker ingin meningkatkan produksi pangan? Anggaran tersebut nantinya akan digunakan untuk percepatan tanam, peningkatan produksi padi dan jagung melalui penyediaan benih dan alsintan, pupuk dan pestisida serta optimalisasi lahan rawa dan intensif bagi petugas lapangan.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan ekspor pertanian? Kementerian Pertanian selama ini telah berupaya untuk melakukan upaya - upaya peningkatan ekspor.
-
Apa yang dihasilkan dari lahan pertanian produktif? Kelompok Wanita Tani (KWT) D'Shafa mampu mendapatkan tambahan penghasilan setelah berhasil mengubah tempat penampungan sampah menjadi lahan pertanian produktif.
-
Apa target Kementan untuk produksi beras? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.
Amran mengakui adanya kemunduran masa tanam. Namun hal itu bisa disiasati. "Iya memang ada mundur masa tanamnya tapi percepat Januari, Februari, Maret," imbuh Amran.
Untuk menggenjot produksi pertanian pemerintah meningkatkan luas area tanam dan produktivitas pertanian. "Luasan areal dan massa indeks pertanaman dan produktivitas kita tingkatkan," ucapnya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menjamin pasokan beras akan terus tersedia lantaran panen raya akan segera tiba.
"Produksi oke. Tapi bulan depan itu panen sudah. Jadi Maret, April sampai Mei itu panen. Jadi tidak ditakutkan lagi. Hanya masalah kekurangan suplai saja padahal ada di gudang. Karena masalah administrasi. Sudah selesai," ucap JK.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mendukung target tersebut, Arief meminta Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal PSP dan BPPSDMP untuk saling bersinergi
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaImpor terpaksa dilakukan karena tantangan pertanian yang semakin kompleks dan potensi krisis pangan dunia.
Baca SelengkapnyaBerkat dukungan cuaca baik yang bakal mendongkrak tingkat produksi pertanian.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mengkaji berbagai langkah untuk meminimalkan impor.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok cadangan beras masih aman di tengah fenomena El-Nino.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempercepat impor beras di tengah ancaman dampak El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnya