Alexander Tedja, Orang Paling Kaya Surabaya Pendiri Tunjungan Plaza & Kota Kasablanka
Merdeka.com - Alexander Tedja bisa dikatakan sebagai orang paling kaya di Surabaya, Jawa Timur. Tunjungan Plaza di Surabaya, dan Kota Kasablanka mencerminkan kekayaan yang dimiliki Alexander sehingga dia mendapat julukan crazy rich Surabaya.
Alex merupakan seorang pebisnis ulung. Awalnya, bisnisnya bergerak di bidang perfilman dan perbioskopan, antara lain melalui perusahaannya PT ISAE FILM sejak tahun 1972, PT Pan Asiatic Film sejak tahun 1991 dan PT Menara Mitra Cinema Corp sejak tahun 1977.
Kemudian di tahun 1982, dia membeli sebidang tanah di Jalan Basuki Rahmat. Di atas lahan itu, dia berekspansi bisnis ke bidang properti dengan membangun sebuah mal. Inilah yang menjadi cikal bakal Tunjungan Plaza, mal terbesar di Surabaya.
-
Siapa yang mendirikan perusahaan ini? OCDA, yang dibentuk tahun ini oleh seseorang yang dikenal sebagai Calimar White, seorang komedian dan aktor dengan hampir 280.000 pengikut di Instagram, telah menarik perhatian banyak orang.
-
Siapa Crazy Rich asal Medan? Sosok Crazy Rich asal Medan itu bernama Sukanto Tanoto.
-
Bisnis apa yang dimiliki orang terkaya di Sumatera Utara? Bayan Resources Tbk adalah perusahaan yang fokus pada eksplorasi, penambangan, dan pemasaran batubara di Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Dimana bisnis orang terkaya di Sumatera Utara berpusat? Bayan Resources Tbk adalah perusahaan yang fokus pada eksplorasi, penambangan, dan pemasaran batubara di Indonesia.
Tahun 1986, pembangunan tunjungan terus berlanjut dengan pembangunan Plaza Tunjungan II & III, Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Menara Mandiri, Kondominium Regensi hingga Plaza Tunjungan IV yang beroperasi tahun 2002. Kawasan ini kemudian menjadi kawasan superblok pertama di Surabaya.
Alexander kemudian memutar akal agar terus berekspansi. Namun di satu sisi, dia membutuhkan modal yang besar. Maka pada 9 Oktober 1989, PT Pakuwon Jati Tbk atau PWON melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Perluas Bisnis
Pada tahun 2007, dia mulai meluaskan bisnis propertinya ke Jakarta dengan mengakuisisi 83,3 persen saham PT Artisan Wahyu, pengembang superblok Gandaria City, Jakarta. Melalui gurita bisnis Pakuwom Group, Alex membangun Kota Kasablanka.
Alex juga terus membangun properti multifungsi di atas lahan seluas 4,2 hektar di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Selain itu, melalui anak perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Pakuwon Permai, juga memiliki dan mengembangkan superblok Supermal Pakuwon Indah, pusat belanja Royal Plaza (keduanya di Surabaya), pusat belanja Blok M Plaza, dan apartemen servis Somerset Berlian (keduanya di Jakarta).
Hartanya di tahun 2023 ditaksir mencapai USD1,1 miliar atau setara dengan Rp15 triliun. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nama Tomy Winata jadi perhatian masyarakat terkait dengan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaAlvin Gozali menyadari bisnis tekstil sudah mulai kehilangan masa kejayaannya.
Baca SelengkapnyaLow Tuck Kwong memulai bisnisnya di Indonesia pada tahun 1973 ketika dia mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI).
Baca SelengkapnyaEka Tjipta Widjaja memiliki orang tua yang juga seorang pedagang di Makassar.
Baca SelengkapnyaManoj Punjabi lahir pada 7 Desember 1972. Seluruh keluarga Manoj Punjabi keturunan India sehingga agama yang dianut Manoj Punjabi adalah Hindu.
Baca SelengkapnyaSelain itu ada juga Mayapada Hospital merupakan bagian dari Mayapada Group yang didirikan oleh konglomerat Dato Sri Tahir.
Baca SelengkapnyaBenny Suherman memiliki 54 persen saham Cinema XXI melalui perusahaan induknya Harkatjaya Bumipersada.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Pernah Jadi Sopir Angkot, Kini Punya Harta Rp1.000 Triliun
Baca SelengkapnyaPria ini lahir pada tanggal 26 Maret 1952 di Surabaya, Jawa Timur, dengan nama Ang Tjoen Ming.
Baca SelengkapnyaPada usianya menginjak 24 tahun, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKala itu, ayah Sabana menjual susu tidak menggunakan teknologi yang mumpuni.
Baca SelengkapnyaPria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?
Baca Selengkapnya