Alibaba Catatkan Penjualan Barang USD 1 Triliun di Awal 2020
Merdeka.com - Alibaba Group mencatatkan total nilai penjualan seluruh barang di platform e-dagangnya (GMV) sebesar USD 1 triliun selama tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2020.
"Ini tonggak bersejarah yaitu GMV USD 1 triliun di seluruh ekonomi digital kami pada tahun fiskal 2020," kata Chairman dan Chief Executive Officer Alibaba Group, Daniel Zhang dalam keterangan persnya yang diterima Antara, Sabtu (23/5).
"Seluruh bisnis kami terus mengalami pertumbuhan yang kuat dengan basis konsumen aktif tahunan sebesar 960 juta di seluruh dunia walaupun akhir tahun fiskal ini terkena dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19," ujarnya.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Mengapa PT ERELA mengembangkan penjualan online? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
Menurut dia, pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku konsumen dan operasional perusahaan secara fundamental.
"Kami memiliki posisi dan kesiapan yang baik untuk membantu para pelaku usaha, baik kecil maupun besar dari berbagai industri, dalam mencapai transformasi digital yang dibutuhkan pada masa sulit yang disebut the new normal," katanya.
Dengan fokus pada program jangka panjang dan berinvestasi untuk memberikan nilai tambah bagi para konsumen, Zhang percaya perusahaan yang didirikan Jack Ma itu mampu keluar dari krisis akibat Covid-19.
Raup Pendapatan 500 Miliar Yuan
Pada triwulan yang diwarnai berkurangnya aktivitas perekonomian akibat pandemi Covid-19 di China, Ailbaba masih bisa meraup pendapatan 500 miliar yuan.
"Pertumbuhan pendapatan kami sebesar 35 persen year-over-year didorong kinerja kuat bisnis ritel domestik dan pertumbuhan bisnis komputasi awan kami," kata Chief Financial Officer Alibaba Group Maggie Wu.
Meskipun pandemi berdampak negatif pada bisnis perdagangan utama Alibaba di China mulai akhir Januari, pihaknya melihat adanya pemulihan sejak Maret. "Berdasarkan analisis kami tentang konsumsi domestik di China dan digitalisasi perusahaan, kami mengantisipasi pendapatan lebih dari 650 miliar yuan pada tahun fiskal 2021," ujarnya.
Konsumen aktif tahunan ekonomi digital Alibaba mencapai 960 juta di seluruh dunia, yang terdiri dari 780 juta konsumen di China dan 180 juta konsumen di luar China.
Konsumen aktif tahunan platform penjualan daring (marketplace) di China mencapai 726 juta atau meningkat 72 juta dari periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2019.
Pengguna aktif bulanan marketplace ritel di China mencapai 846 juta pada bulan Maret 2020 atau meningkat 125 juta dibanding bulan Maret 2019.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
China adalah pasar e-commerce terbesar di dunia yang mencakup sekitar setengah dari penjualan online global.
Baca SelengkapnyaLima tahun telah berlalu sejak dunia diserang virus corona Covid-19 yang mematikan. Simak sederet potret dramatisnya!
Baca SelengkapnyaMufti menyebut sudah menjadi ketentuan bagi seluruh produsen memiliki hotline service yang dapat dihubungi 24 jam.
Baca SelengkapnyaTikTok Shop maskin digemari warga Amerika seriakt, meskipun pemerintah berencana untuk memblokir aplikasi tersebut.
Baca SelengkapnyaTokopedia telah memiliki ekosistem yang matang dalam mendukung bisnisnya sebagai e-commerce.
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaEkosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca SelengkapnyaLebih dari setengah juta wisatawan dari daratan China mengunjungi Jepang.
Baca SelengkapnyaTransaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca Selengkapnya