Alot, persetujuan tambahan subsidi listrik Rp 7 T diputus 5 jam
Merdeka.com - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui pengajuan tambahan anggaran subsidi listrik sebesar Rp 7 triliun dari semula Rp 44,98 triliun menjadi Rp 51,99 triliun. Rapat sempat berjalan alot hingga memakan waktu 5 jam, dari pukul 13.30 WIB, sebelum akhirnya disetujui penambahan ini.
Wakil Ketua Komisi VII yang bertugas sebagai pimpinan rapat, Hadi Mulyadi, mengatakan persetujuan ini diberikan dengan catatan adanya komitmen dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk tetap melakukan penghematan. Di mana, dana penghematan nantinya dipakai untuk sambungan listrik gratis kepada masyarakat.
"Rp 51 triliun setuju dengan syarat jika ada penghematan maka untuk sambungan listrik gratis?," tanyanya pada peserta rapat.
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
"Setuju," jawab yang lain.
Pada saat pembahasan, sejumlah anggota menilai adanya permintaan penambahan dana subsidi menjadi anomali di saat PLN tengah mencabut subsidi sejumlah pelanggannya.
Direktur Keuangan PLN, Sarwono Sudarto, menjelaskan salah satu alasannya ialah masih ada sekitar 2 juta pengguna yang saat ini subsidinya dicabut padahal masih berhak mendapat subsidi. Tambahan untuk 2 juta pelanggan yang laik disubsidi ini adalah sekitar Rp 1,70 triliun.
Setelah dilakukan perdebatan yang cukup alot, akhirnya dicapai kesepakatan tambahan anggaran sebesar Rp 7 triliun dengan syarat kelebihan dana yang dimiliki oleh PLN nantinya harus digunakan untuk memasang listrik di rumah warga yang tidak mampu.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
Baca SelengkapnyaHal ini untuk menarik minat masyarakat untuk beralih ke motor listrik.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, aliran listrik di Jambi sudah pulih 100 persen sejak hari Rabu (05/6) sekitar pukul 23:50 WIB malam hari.
Baca SelengkapnyaDarmawan memastikan kesiapan PLN untuk menghadirkan listrik yang tetap andal dan terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaTarif adjustment listrik merupakan ketentuan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi yang dievaluasi setiap tiga bulan secara berkala.
Baca SelengkapnyaBesaran insentif motor listrik akan dinaikkan, dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk membeli motor listrik masih rendah. Untuk itu, pemerintah masih melakukan pengkajian terhadap syarat subsidi tersebut.
Baca Selengkapnya