Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Alumni ITB tuding konsultan asing Blok Masela tak kredibel

Alumni ITB tuding konsultan asing Blok Masela tak kredibel Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Forum Tujuh Tiga Institut Teknologi Bandung (Fortuga-ITB) menuding konsultan asing yang dipakai SKK Migas untuk mengkaji opsi terbaik pengembangan proyek Lapangan Gas Abadi-Masela tak kredibel. Sebab, konsultan itu dinilai hanya akan membenarkan kajian sudah dibuat Inpex selaku operator Blok Masela.

"Seperti janji Sudirman Said (Menteri ESDM) hasil kajian konsultan akan selesai 23 Desember. Jadi bisa dibayangkan semua data dan angka-angka hanya berpindah tempat saja. Karena konsultan ini bekerja baru minggu lalu," tutur Yoga Suprapto, anggota forum alumni ITB angkatan 1973 tersebut, di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Selasa (22/12).

Mantan Direktur LNG Bontang itu mengatakan kajian Inpex terkait pengembangan Blok Masela tak benar. Ongkos pembangunan pipa laut dibuat lebih besar ketimbang kilang apung

Data Inpex menyebut biaya pembangunan fasilitas darat atau onshore LNG (OLNG) itu mencapai USD 20,662 miliar untuk kapasitas 2x4 juta merik ton per tahun.

‎"Besaran biaya ini karena ada kesengajaan melakukan mark up biaya biaya yang senagaja dibuat tinggi supaya kelihatan OLNG tidak feasible karena ada penggelembungan biaya," ujar Yoga.

Inpex, lanjutnya, mematok biaya fasilitas Pengolahan di atas sumur gas sebesar USD 4,82 miliar. Padahal, menurut kalkulsi Fortuga, maksimal USD 2,0 miliar.

"Sehingga ada perbedaan US$2,82 miliar," ujarnya.

Kemudian, Inpex mematok ongkos pekerja USD 1,7 miliar. Ada selisih USD 1,4 miliar dari hitungan Fortuga yang hanya sebesar USD 0,3 miliar.

Lalu, biaya logistik dipatok USD 1,3 miliar selisih USD 1 miliar dari USD 0,3 miliar.

"Ini supaya terlihat tak efesien, jadi data ini jika dibandingkan dengan estimasi tim fortuga sebesar USD 15,442 miliar, dan dari data inpex mampu mencapai USD 20,662 miliar."

Selain Yoga, Fortuga diisi tokoh terkenal semacam Alhilal Hamdi (eks Menakertrans); Suwito Anggoro (eks CEO Chevron Indonesia); Fathor Rahman (eks Tenaga Ahli Kepala BP Migas); dan Ali Herman Ibrahim (eks Direktur PLN).

Forum itu mengusulkan pembangunan pipa laut ke darat melalui palung Selaru-Tanimbar. Sementara Kementerian ESDM lebih cenderung memilih pembangunan kilang apung.

(mdk/yud)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tom Lembong Tantang Adu Data IKN, Bahlil: Enggak Perlu Tanggapi Orang Halusinasi
Tom Lembong Tantang Adu Data IKN, Bahlil: Enggak Perlu Tanggapi Orang Halusinasi

Tom Lembong menyebutkan, dia siap adu data menanggapi setiap poin yang dilontarkan Luhut dan Bahlil.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bahlil Ngegas Gebrak Podium Dicecar Media Asing Soal Beri Izin Ormas Kelola Tambang
VIDEO: Bahlil Ngegas Gebrak Podium Dicecar Media Asing Soal Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Bahlil Lahadalia menampik tudingan pemberian izin kelola lahan tambang bagi ormas sebagai bentuk janji politik

Baca Selengkapnya
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Bos MIND ID Beberkan 3 Fakta Vale SA Investasi Asal-asalan di Indonesia
Bos MIND ID Beberkan 3 Fakta Vale SA Investasi Asal-asalan di Indonesia

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menilai, Vale SA tidak berniat menggelontorkan investasinya di Indonesia.

Baca Selengkapnya
PN Jaksel Kandaskan Perlawanan Direktur Bukaka Sofiah Balfas Terhadap Kejagung
PN Jaksel Kandaskan Perlawanan Direktur Bukaka Sofiah Balfas Terhadap Kejagung

Sofiah Balfas sebelumnya mengajukan praperadilan terkait penetapan tersangka korupsi proyek Tol MBZ oleh Kejagung.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia

Kebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.

Baca Selengkapnya
Proyek Tower BTS 4G Kominfo Ternyata Diserahkan ke Subkrontaktor Lokal
Proyek Tower BTS 4G Kominfo Ternyata Diserahkan ke Subkrontaktor Lokal

Hakim menilai pengaturan pembangunan tower menara pemancar BTS tersebut hanya membuang-buang uang negara.

Baca Selengkapnya
Anies Ingatkan Bahlil: Usul Saya, Biar Konsentrasi Saja Urusan Investasi
Anies Ingatkan Bahlil: Usul Saya, Biar Konsentrasi Saja Urusan Investasi

Bahlil menilai, ada skenario di balik kritikan sejumlah guru besar dan sivitas akademika kepada Jokowi.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Sebut Investasi Proyek IKN Nusantara Sepi Peminat, Menteri Bahlil: Kalau Sayang Negara Bicara Masuk Akal
Timnas AMIN Sebut Investasi Proyek IKN Nusantara Sepi Peminat, Menteri Bahlil: Kalau Sayang Negara Bicara Masuk Akal

Bahlil kembali menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang saat ini fokus untuk menggaet para pengusaha dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi

Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.

Baca Selengkapnya
Tepis Tudingan Investor Enggan Masuk Proyek IKN, Menteri Suharso: Wong Sudah Banyak Groundbreaking
Tepis Tudingan Investor Enggan Masuk Proyek IKN, Menteri Suharso: Wong Sudah Banyak Groundbreaking

Sebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.

Baca Selengkapnya
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela
SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Divestasi Pada Proyek Abadi Blok Masela

Proyek Abadi Blok Masela sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya