Amazon PHK 18.000 Karyawan, Ini Penyebabnya
Merdeka.com - Amazon mengonfirmasi akan melakukan PHK terhadap 18.000 karyawan. Hal ini terungkap lewat memo internal yang ditulis oleh CEO Andy Jassy. Angka ini jauh lebih besar daripada laporan New York Times, di mana perusahaan dikabarkan ingin memangkas tenaga kerjanya sekitar 10.000.
Pada September 2022, perusahaan mengatakan memiliki total karyawan sekitar 1,5 juta orang.
Berita Amazon PHK karyawan ini pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal, di mana ada sekitar 17.000 karyawan terkena dampak PHK.
-
Siapa saja yang bekerja di usaha ini? Setelah usahanya berkembang, Delli dan Aulia mempekerjakan lima karyawan tetap, serta freelance untuk membantu.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Bagaimana karyawan tersebut menjadi terkenal? Insiden ini menjadi viral di media sosial setelah seorang netizen bernama Xiiao Liingzz mengunggah video dan foto Alice Chang, yang tampaknya berasal dari akun Xiaohongshu miliknya.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
"Perusahaan biasanya akan menunggu keputusan hingga dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang terkena dampak langsung," tulis Andy di email sebagaimana dilansir The Verge.
"Karyawan terkena dampak PHK akan diberitahukan secara resmi oleh perusahaan pada 18 Januari."
Dikutip dari AFP, alasan PHK Amazon dikarenakan kondisi ekonomi global yang tidak stabil. Selain itu, Amazon juga menyebut bahwa ada strategi perusahaan yang kurang tepat dengan merekrut terlalu banyak karyawan selama periode pandemi.
Sebagaimana diungkap SVP Dave Limp pada November lalu, Amazon memang sedang mengonsolidasikan beberapa tim dan program di divisi hardware dan layanannya.
Perusahaan mengatakan bahwa tengah berusaha untuk mendukung karyawan terkena dampak PHK, dan menyediakan pesangon mencakup tunjangan asuransi kesehatan hingga dukungan penempatan kerja eksternal.
PHK massal terjadi di sektor teknologi Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir. Pada 9 November, perusahaan induk Facebook 'Meta' memangkas sekitar 13 persen tenaga kerjanya, menyebabkan lebih dari 11.000 orang kehilangan pekerjaan.
Sebelumnya, Twitter juga kena pukulan keras setelah Elon Musk memerintahkan pengurangan 50 persen jumlah karyawan perusahaan.
Selama akhir pekan, perusahaan juga memberhentikan sebagian besar pekerja kontraknya. Perusahaan lainnya seperti Lyft dan Snap juga telah memberhentikan karyawannya dalam beberapa bulan terakhir.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
pihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan konfirmasi dari Indah dengan manajemen Tokopedia-TikTok Shop, diperkirakan sekitar 300 karyawan akan terdampak PHK.
Baca SelengkapnyaPeraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 memicu komoditas tekstil impor secara lebih bebas ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKabar ini pun langsung membuat saham pengelola platform Snapchat turun hampir 3 persen.
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun, CEO Google telah mengabarkan akan terjadi PHK lebih banyak tahun ini.
Baca SelengkapnyaLangkah ini adalah bagian dari upaya perusahaan untuk memodernisasi operasional dan berfokus pada kecerdasan buatan (AI).
Baca SelengkapnyaTokopedia akhirnya buka suara terkait kabar 450 karyawannya di PHK.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 11.000 buruh di industri tekstil pada perusahan besar mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan PHK ini akan mengurangi biaya hingga Rp3,1 triliun.
Baca SelengkapnyaGelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.
Baca Selengkapnya