Ambisi Poros Maritim Jokowi masih jauh dari harapan
Merdeka.com - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai belum meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia. Padahal, masalah tersebut masuk ke dalam salah satu program yaitu poros kemaritiman.
Pengamat Kemaritiman Riza Damanik menyebutkan lima masalah yang menjadi indikasi buruk pada poros maritim. Pertama, belum adanya kejelasan prioritas regulasi dengan masih banyak aturan yang diberikan Kementerian Kelautan dan Perikanan dan tidak memberikan solusi khususnya bagi nelayan.
Kedua, belum adanya keberpihakan dari pemerintah untuk membangun infrastruktur. Dari 60.000 tempat pengolahan ikan hanya 1.300 unit yang bersertifikasi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Apa yang dibahas Jokowi dengan Parmusi? Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas mengenai pemilu 2024 dan masalah Rempang.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
"Ini yang menunjukan poros maritim Indonesia belumlah terlaksana dengan baik, lalu ada lagi tidak adanya perbaikan pelabuhan perikanan" ujar Rizal, senin (19/10).
Lalu ketiga, kata dia, belum adanya lapangan pekerjaan dari sektor perikanan. Menurut Riza, ada beberapa faktor yang membuat nelayan tidak lagi bekerja, padahal sektor ini tidak pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Tidak boleh menangkap kepiting bertelur misalnya tapi kementerian tidak memberi solusi untuk budi daya" jelas dia.
Masalah keempat, kinerja ekonomi perikanan. Terakhir, tidak adanya perbaikan kelayakan hidup nelayan.
"Hal ini ditandai dengan nilai tukar pembudi daya dibawah 100. Seharusnya sudah diatas 100 karena harga operasional untuk melaut saja bisa diatas Rp 100.000. Kinerja pengolahan ikan di tahun ini sama saja dengan tahun kemarin," pungkas dia. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggota Komisi IV DPR RI Ono Surono menilai, pemerintah Jokowi tak serius menggarap sektor maritim.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menghadiri peringatan hari konstitusi dan HUT ke-78 MPR.
Baca SelengkapnyaJokowi mengkritik terkait estetika hasil dari sebuah pengerjaan proyek seperti semen yang masih kelihatan.
Baca SelengkapnyaMeski tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi, ada lima kondisi masyarakat di era Jokowi yang menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaTarget tingkat kemiskinan diiturunkan pada periode kedua Jokowi dalam RPJMN 2020-2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo memastikan akan melanjutkan semua program Jokowi dan memperbaiki kekurangannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaSeharusnya jalan yang bergelombang memang semestinya dibeton.
Baca SelengkapnyaJokowi bicara mengenai pemerintah yang sudah membuat peta jalan infrastruktur digital.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabwo, pemerintah Jokowi sudah meletakan pondasi kuat untuk perbaikan.
Baca Selengkapnya