Ambisi Tommy Winata jadi raja daging
Merdeka.com - Syahdan, dua bulan terakhir, konglomerat Tommy Winata menggebrak publik dengan beberapa langkahnya secara berurutan menggandeng pejabat pemerintah. Pria kelahiran Pontianak, 21 Juli 1958 ini menunjukkan betapa besar ambisinya untuk menjaga status sebagai salah satu konglomerat berpengaruh di Indonesia.
Kejutan pertama Tommy adalah mendatangkan bintang sepakbola Cristiano Ronaldo ke Bali pada 25-26 Juni lalu. Bukan cuma mengundang pemain utama Real Madrid itu, tak tanggung-tanggung, pemilik kawasan elit niaga Sudirman ini mendatangkan orang nomor satu di Indonesia, yaitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam acara menanam pohon bakau di Telaga Waja Benoa, Bali, Tommy tak cuma sukses mendatangkan Ronaldo dan SBY sekeluarga. Yayasan Artha Graha Peduli yang menjadi empunya acara menghadirkan pula menteri-menteri kabinet. Sebut saja Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri ESDM Jero Wacik, dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
-
Apa yang Ragawi jual dari ternaknya? 'Bisnisnya sudah berjalan, kita main lagi ke olahan, atau ke hilirisasi ke dunia peternakan ini,' kata Ragawi dikutip dari kanal YouTube Cap Capung.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Mengapa daging sapi Polmard dihargai sangat mahal? Menariknya, semakin lama proses pengasapan berlangsung, semakin tinggi kualitas dan harga daging tersebut. Satu kilogram daging sapi bagian rusuk yang diasapi selama 15 tahun dapat dihargai hingga USD 3.200 atau sekitar Rp51,7 juta.
-
Siapa pembeli sapi Adam? 'Momen Iduladha paling ramai. Tahun lalu, Presiden dan Wapres beli sapi dari kami. Milik Pak Jokowi 1,2 ton jenis Simental, sedangkan milik Pak Ma’ruf Amin 1,1 ton jenis Limosin,' ungkapnya.
-
Bagaimana daging anjing diperoleh pedagang? Pengakuan pedagang, anjing tersebut didapatkan dari seseorang. Anjing-anjing juga jenis anjing liar sehingga dalam hal kesehatan sangat membahayakan karena bisa saja terkena rabies.
-
Bagaimana Dira jual petai? Akhirnya, Dira mencari cara berjualan lain dengan melakukan live melalui media sosial.
Acara itu memberi sinyal bahwa Tommy tetap akrab dengan orang-orang berpengaruh negara ini, jauh setelah masa awal kebangkitan bisnisnya di era Orde Baru. Belum habis ingatan publik soal kegiatan lingkungan di Bali, lagi-lagi taipan kondang ini kembali menggebrak.
Tak ada angin, tak ada hujan, Tommy mendadak mengumumkan diri bahwa grup usahanya masuk ke bisnis daging sapi. Kali ini pejabat penting yang digandeng adalah Menteri Perdagangan Gita Wirjawan buat meluncurkan daging murah, seharga Rp 70.000 per kilogram.
Di halaman parkir Kementerian Perdagangan, kemarin (22/7), Tommy mengaku terpanggil untuk ikut mengupayakan penurunan harga daging sapi. Selama beberapa bulan, daging memang jadi komoditas yang harganya melonjak gila-gilaan. Di beberapa daerah, termasuk DKI Jakarta, harga sempat melampaui Rp 100.000 per kilo.
"Menurut saya (harga daging sapi) bisa stabil. Ini tinggal hati nurani yang memanggil," ujarnya selepas acara.
Tommy telah menyediakan 20 truk daging sapi beku, setiap truk berkapasitas 800 sampai 1.000 kilogram, untuk memasok 23 titik kelurahan di DKI Jakarta. Rencananya, penjualan daging murah juga akan diperluas hingga keluar ibu kota.
Gita memuji langkah TW, panggilan akrab sang taipan, sebagai bantuan penting bagi pemerintah buat menurunkan harga bahan pangan utama ini. Sebab, strategi Artha Graha mendistribusikan daging secara langsung membuat ongkos bisa berkurang.
"Daging sapi ini akan langsung didistribusikan ke masyarakat, sehingga tidak ada lagi tambahan biaya yang dibebankan ke harga eceran," kata mendag.
Sang taipan mengaku bukan importir sapi, meski punya peternakan di Jonggol, Jawa Barat. Dia mengklaim, daging yang dia jual bisa berharga murah lantaran berasal dari dalam negeri. Artha Graha, imbuhnya, turut mendapat bantuan dari kolega bisnis yang bejibun.
"Kita punya peternakan kok di Jonggol dan kita mendapatkan support dari teman-teman yang punya daging untuk mendistribusikan ke pasar. Potong juga kita di sana 600 ekor," beber TW.
Selama harga daging jadi sorotan, Tommy sama sekali tidak masuk radar sebagai pihak swasta yang akan membantu menurunkan harga. Awalnya adalah BUMN RNI yang memulai tren menjual daging berharga murah dengan merek "raja daging" akhir Mei. Sistemnya agar murah sama seperti daging versi Artha Graha, yaitu memangkas biaya distribusi.
Perhatian publik lantas terbetot pada operasi pasar Badan Urusan Logistik (Bulog) yang hendak memasukkan 3.000 ton daging sapi dari Australia sejak awal bulan ini. Ditambah lagi kebijakan Gita Wirjawan pekan lalu saat memutuskan membuka keran impor seluas-luasnya.
Namun, dengan peluncuran daging murah versi Artha Graha kemarin, semua perhatian dalam waktu singkat berhasil dicuri oleh Tommy.
Mulai dari Kepala Bulog Sutarto Alimoeso, Dinas Perdagangan DKI Jakarta, PD Pasar Jaya, sampai Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) yang mengambil sapi hidup di feedlotter PT Tanjung Unggul Mandiri (PT TUM) dikumpulkan. Seluruhnya mendukung usaha Tommy terjun ke bisnis daging murah.
TW juga percaya diri bahwa usaha kelompok bisnisnya akan dapat menurunkan harga daging. Jika harga mulai turun di DKI, dia yakin bisa menjadi "raja daging" yang menstabilisasi harga secara nasional. Itu semua dilakukan, tanpa kerugian sedikit pun, menurut sang taipan.
"Kita bukan superman juga, kita jalan pelan-pelan, kita kerjakan dulu. Pokoknya sekarang kita jual di luar harga normal. Kami pun tidak rugi sampai ke tingkat akhir. Kami tidak rugi hanya untungnya enggak ada," ungkapnya.
Namun, langkah TW terjun ke bisnis daging sejenak mengubur beberapa isu besar lain di sektor infrastruktur yang melingkupinya.
Seperti diketahui, Grup Bisnis Artha Graha sejak tahun lalu lebih banyak banyak disorot publik terkait persiapan studi kelaikan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) termasuk Jembatan Selat Sunda (JSS).
Perusahaan TW, yakni PT Bangungraha Sejahtera Mulia bergabung bersama konsorsium pemerintah daerah Banten dan Lampung untuk menggagas mega proyek itu pada 2008.
Isu makin menarik karena bumbu perbedaan pendapat antara Hatta Rajasa dengan mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo yang santer disebut-sebut akibat perbedaan sikap punggawa pemerintah terhadap Tommy.
Selain jembatan dan kawasan di sekitarnya, TW juga dikabarkan akan membangun menara urutan kelima tertinggi di dunia pada 2020 di Jakarta.
Dia enggan bercerita soal kelanjutan dua proyek besar lain, dan menegaskan sedang fokus pada isu daging. "Saya bangun daging dulu, ini kan lagi daging, daging dulu lah," elaknya.
Sebelum benar-benar dinobatkan sebagai raja menara dan raja jembatan di Tanah Air, kini Tommy terang-terangan menampakkan ambisinya yang seakan tak kenal batas. Yaitu menjadi raja bisnis daging sapi nusantara. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu ekor domba rata-rata memiliki berat 25-30 kilogram dan dibutuhkan waktu tiga bulan untuk menggemukkannya.
Baca SelengkapnyaDengan modal yang sedikit, Ragawi mulai menekuni dunia peternakan.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaBisnis ini berfokus pada distribusi daging sapi berkualitas tinggi yang dikenal dengan rasa dan tekstur yang sangat lezat.
Baca SelengkapnyaDinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta berupaya menstabilkan harga ayam potong di pasaran.
Baca SelengkapnyaPria asal Sragen yang membagikan cerita inspiratifnya meraih kesukesan berjualan di pinggir jalan dengan penghasilan jutaan rupiah per hari.
Baca SelengkapnyaIndah mendatangkan sapi-sapi dari Bima, Nusa Tenggara Barat. Sapi-sapi tersebut dibawa ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaBisnis ini berawal dari hobinya suka memelihara kambing.
Baca Selengkapnya"Semua balik lagi ke Allah, asal kita mau usaha dan minta ke Allah, Insya Allah akan ada jalan," kata Tifa.
Baca SelengkapnyaIndah Permatasari bersyukur jika penjualan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha sapi asal Madura, Hayatun sukses mempunyai rumah mewah dan mobil, ia meraup keuntungan ratusan juta perbulan.
Baca SelengkapnyaPara penjual mengaku mengalami peningkatan penjualan hingga 70 persen.
Baca Selengkapnya