Anak Muda Diminta Tak Perlu Cemas Kehilangan Pekerjaan Akibat Digitalisasi
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta generasi muda agar tak perlu cemas dalam menghadapi era digital, terutama takut kehilangan pekerjaan.
"Dalam era digital akan tercipta sejumlah pekerja baru. Ada yang hilang ada yang lain, yang lain itu belum tentu juga sedikit," ujarnya dalam Seminar Nasional Perpajakan, di Kampus PKN STAN, Tangerang Selatan, Rabu (24/4).
Dia menambahkan, pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan kompetensi generasi muda sehingga siap menghadapi perkembangan teknologi.
-
Apa yang Kementan dorong untuk generasi muda? Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usaha tani (agripreneur) yang di jalankan oleh generasi muda.
-
Siapa yang menilai perlu disiapkan generasi muda untuk Indonesia Emas 2045? Dirinya menilai, sejak saat ini perlu disiapkan generasi muda siap berdaya saing dan unggul.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Kenapa Kemenkominfo gandeng generasi muda? Terkait dengan kampanye penurunan stunting, Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
-
Mengapa Kemenkominfo menggandeng generasi muda? Menurutnya tahun 2030 Indonesia diperkirakan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global yang mengandalkan sumber daya manusia berkualitas sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. 'Pada tahun tersebut kompetisi semakin ketat sehingga kita harus mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas,' katanya.
-
Bagaimana Gen Z bisa mengatasi kesulitan mencari kerja? Devie Rahmawati, peneliti dari program hubungan masyarakat Universitas Indonesia, mengatakan pemerintah harus berinvestasi lebih banyak dalam program vokasional yang mengajarkan karir yang penting bagi bangsa.
"Sehingga pasangan suatu program besar di Pemerintah pendidikan dan pelatihan vokasi memang bukan untuk jadi insinyur atau sarjana apa. Tapi untuk meningkatkan dan membuat relevan keterampilan dia, kompetisi dia. Satu di level BLK satu di SMK satu lagi di level Politeknik. Untuk mendukung Industri 4.0," lanjut dia.
Selain itu, Pemerintah bersama pelaku industri sudah mulai mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan baru apa saja yang mungkin akan muncul ke depan. Hal ini kemudian akan coba dimasukkan ke dalam sistem pendidikan.
"Tidak ada yang tahu job apa saja yang akan lahir. Kita sudah mulai identifikasi.Itu harus sudah diperkirakan. Kalau tidak dari sekarang itu 20 tahun ke depan berganti dia," ujar dia.
"Kalau kita tidak mampu lahirkan pengembangan industri digital maka kita akan jadi pemakai. Bukan hanya vokasi menyangkut industri digital, juga jenis-jenis industri. Kita banyak didik dan latih pemuda kita," tandas Darmin.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini penting dilakukan demi menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks
Baca SelengkapnyaTito Karnavian mendorong perubahan pola pikir (mindset) baru dalam hal digitalisasi pemerintahan.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda yang berkualitas akan menjadi ujung tombak dalam mendorong Indonesia yang berdaya saing secara global.
Baca SelengkapnyaMenaker mengatakan masa depan Indonesia sangat ditentukan oleh seberapa kompeten dan seberapa kompetitif pekerja/buruh.
Baca SelengkapnyaAirlangga meminta industri konstruksi melakukan transformasi digital.
Baca SelengkapnyaPAN memandang UMKM perlu lecutan atau penggerak agar dapat go digital.
Baca SelengkapnyaHari Sumpah Pemuda ini, Puan juga mengajak generasi muda untuk berkontribusi dalam memajukan ekonomi, pendidikan, dan sosial di lingkungan masing-masing.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten meminta agar UMKM bisa berevolusi agar memiliki daya saing.
Baca SelengkapnyaMillenial dianggap menjadi penentu masa depan Indonesia
Baca SelengkapnyaDimas Oky Nugroho, mengatakan, UU Cipta Kerja saat ini sedang dalam tahap perbaikan
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi meminta pengusaha tak khawatir dengan pergantian kepemimpinan.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.
Baca Selengkapnya