Anak Muda Ibu Kota Lebih Suka Sewa Dibanding Punya Apartemen
Merdeka.com - Kehidupan di Jakarta selalu identik dengan biaya hidup yang tidak murah. Sebab, Jakarta termasuk ke dalam posisi teratas untuk 10 kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia. Akibatnya, banyak anak muda di Jakarta yang tidak memiliki ketertarikan dalam membeli properti di Jakarta.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh portal properti Lamudi.co.id, anak muda di Jakarta lebih memilih untuk menyewa apartemen dibanding membelinya. Dari 100 responden, sebanyak 82 orang menjawab bahwa mereka lebih memilih untuk menyewa apartemen. Sisanya sebanyak 18 orang memilih untuk membeli apartemen.
Menurut Commercial Director Lamudi.co.id, Yoga Priautama, ada tiga faktor yang membuat anak muda lebih memilih untuk menyewa daripada membeli apartemen. Faktor pertama adalah adanya ketidaksesuaian antara penghasilan dengan harga beli apartemen di Jakarta.
-
Kenapa harga rumah di Jakarta stagnan? Ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Kedua, pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan.
-
Dari mana saja orang cari rumah di Jakarta? Dari segi asal, lanjutnya, sebagian besar pencari properti di Jakarta berasal dari dalam wilayah itu sendiri. Namun, kota-kota satelit di sekitarnya juga mencatatkan proporsi pencarian yang signifikan.
-
Kenapa orang memilih rumah bekas di Jakarta? Jika Anda menginginkan lokasi yang benar-benar sentral, Anda mungkin perlu membeli rumah bekas.
-
Bagaimana rumah bekas di Jakarta bisa terjangkau? Marisa menilai, meskipun kenaikan indeks harga stagnan, rumah seken di Jakarta masih menjadi opsi utama bagi pencari properti yang mencari hunian di tengah kota namun dengan harga terjangkau. 'Hal ini mengingat suplai rumah seken yang ditawarkan di Jakarta terbilang masih sangat beragam dan memiliki rentang harga yang bervariasi, sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan atau preferensi kelas menengah, menengah-atas,' ujarnya.
-
Siapa yang paling sering cari properti di Jakarta? Di Jakarta, pencari properti umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun, dengan proporsi mencapai antara 33- 35,9 persen. Diikuti kelompok usia 45-54 tahun yang mencakup 19,9- 21,9 persen.'Data ini menunjukkan bahwa generasi muda dan dewasa produktif adalah kelompok utama yang aktif mencari properti di Jakarta,' tutur Marisa.
-
Di mana harga tanah paling mahal di Indonesia? Wilayah yang berada di sekitar Bundaran HI ini jadi kawasan paling elit dan termahal di Indonesia!
Meskipun sudah banyak penawaran dari berbagai bank mengenai fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), tetapi bunganya dinilai masih cukup tinggi. "Awalnya cicilan memang terasa ringan karena bunganya flat, tetapi jika sudah floating, nilainya terasa cukup berat," kata Yoga dalam keterangan tertulis di Jakarta, kemarin.
Terlebih, banyak anak muda yang belum tertarik untuk memiliki properti. Kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk menghabiskan uangnya pada kebutuhan sekunder, seperti membeli gadget baru, pakaian baru ataupun traveling.
Kendati demikian, bagi mereka yang membeli apartemen, tentu mereka akan direpotkan dengan urusan perawatan. Membeli apartemen juga harus siap dengan konsekuensi untuk memperbaikinya jika mengalami kerusakan. Permasalahannya, banyak anak muda yang tidak ingin berurusan dengan hal tersebut karena sebagian waktunya sudah dipakai untuk bekerja.
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPencari properti di Jakarta umumnya berasal dari kelompok usia 25-34 tahun.
Baca SelengkapnyaPadahal, besaran UMP 2024 di DKI Jakarta hanyalah Rp 5,06 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaGenerasi muda usia 18-34 tahun banyak mencari informasi terkait properti di kawasan dekat IKN.
Baca SelengkapnyaViral biaya hidup di IKN lebih mahal dari Jakarta.
Baca SelengkapnyaNilai rata-rata konsumsi masyarakat di Jakarta mengalami lonjakan tinggi dari Rp13,54 juta per bulan menjadi Rp14,88 juta.
Baca SelengkapnyaBesaran upah pekerja di Jakarta masih tak sebanding dengan kenaikan laju inflasi.
Baca SelengkapnyaTujuan survei ini untuk menghitung harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPengeluaran terbesar lainnya ada di komoditas operasional kendaraan seperti bensin.
Baca SelengkapnyaGaji UMR DKI Jakarta saat ini sebesar lebih kurang Rp5 juta sudah cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari per bulan.
Baca SelengkapnyaDaftar 10 negara dengan biaya hidup termurah di dunia.
Baca Selengkapnya