Anak usaha Garuda berutang Rp 400 M bangun hanggar terbesar di dunia
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bekerja sama dalam membangun Hanggar 4 milik PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia, perusahaan anak PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. BNI membantu dalam pembiayaan dengan memberi utang sekitar Rp 400 miliar.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni, mengatakan penyaluran pinjaman senilai lebih dari Rp 400 miliar ini untuk membangun Hanggar yang disebut GMF sebagai salah satu yang terbesar di dunia untuk pesawat berbadan kecil (narrow body).
Hanggar dengan kapasitas 16 Lines ini merupakan salah satu program pemerintah yang terus mendorong dan mempercepat pembangunan infrastruktur.
-
Ke mana BNI salurkan kredit BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Hanggar IV GMF Aeroasia ini merupakan salah satu simbol sinergi BUMN, yaitu antara BNI, Garuda Indonesia, dan Wijaya Karya, yang untuk kesekian kalinya mampu membangun infrastruktur strategis di Indonesia, bahkan menonjol di tingkat dunia," ujarnya di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Senin (28/9).
Sebelum membiayai pembangunan Hanggar 4, BNI juga memberikan pembiayaan pengembangan usaha GMF Aeroasia berupa pembelian sarana dan prasarana baru, serta pengadaan mesin dan peralatan mulai tahun 2009.
Selain itu, pada 24 Mei 2013, BNI memberikan Fasilitas Kredit Term Loan sebesar Rp 488,950 miliar untuk pembiayaan pembangunan hanggar IV dan USD 6 Juta untuk pembiayaan pembelian peralatan Hanggar 4 tersebut. Hanggar ini dibangun untuk maintenance pesawat terbang narrow body.
Pada 2014, BNI turut mengembangkan bisnis GMF Aeroasia antara lain dengan menyediakan beragam fasilitas keuangan mulai dari Forex Line, Derivative Line, Trade Facility, hingga Kredit Modal Kerja.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaITDC berharap proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaCapaian itu menjadi kali pertama bagi Garuda Indonesia pasca-selesainya proses restrukturisasi pada akhir 2022.
Baca SelengkapnyaSetelah penjualan, GRP akan mempertahankan 5 persen saham, sementara YKC memegang 45 persen, SYS memegang 35 persen, dan HWI memegang 15 persen saham di GYS.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaPatung Garuda raksasa yang dibangun di kantor Presiden RI di IKN selesai dibangun.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Henri tercatat memiliki 5 bidang tanah yang totalnya Rp4,82 miliar.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Aguan, Agung Sedayu Group telah mengembangkan sejumlah proyek besar yang mencakup berbagai sektor.
Baca Selengkapnya