Anak usaha Telkom bangun kabel bawah laut ASEAN-Eropa
Merdeka.com - Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), Telin punya ambisi besar mengembangkan sayap bisnisnya di kancah internasional. Salah satu caranya bergabung dengan 12 perusahaan telekomunikasi di Asia dan 2 perusahaan Eropa.
Gabungan perusahaan Asia-Eropa ini menggarap proyek kabel bawah laut internasional yang menghubungkan Asia Tenggara dan Eropa. Presiden Direktur Telin, Syarif Syarial mengatakan, pihaknya telah menandatangani kerja sama pembangunan sistem dan membentuk perusahaan konsorsium.
"Ini mega proyek South East Asia-Middle East-Western Europe 5 atau SEA-ME-WE 5. Dan kita cukup bangga ikut dalam pembangunan ini," ucap Syarif dalam keterangannya kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (12/3).
-
Apa yang di bangun Telkom? Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Singtel mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) baru yang menghubungkan Singapura dan Batam, Indonesia, yang berada dalam Konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) yang baru dibentuk.
-
Bagaimana Telkom membangun konektivitas di Indonesia? 'Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negaranegara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,' ungkap Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba.
-
Bagaimana Telkom ingin menangkan market yang lebih besar? 'TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya..
-
Apa manfaat Telkom dalam proyek ALPHA? Partisipasi Telin dalam konsorsium ALPHA akan memberikan manfaat bagi pengembangan infrastruktur digital dan menghubungkan lebih banyak orang di seluruh dunia di masa depan.
-
Dimana Telkom membangun SKKL baru? Anak perusahaan Telkom Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan Singtel mengumumkan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk mengembangkan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) baru yang menghubungkan Singapura dan Batam, Indonesia, yang berada dalam Konsorsium INSICA (Indonesia Singapore Cable System) yang baru dibentuk.
-
Bagaimana Telkom memajukan konektivitas digital? 'Inisiatif kabel bawah laut ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam memajukan konektivitas digital di Indonesia. Fokus kami adalah memberikan latensi ultra rendah, rute unik dan akses langsung dari data center ke data center, yang kami yakini sebagai langkah signifikan menuju masa depan konektivitas digital di wilayah ini,' ungkap CEO Telin Budi Satria Dharma Purba.
Proyek ini merupakan sistem kabel bawah laut yang mempunyai panjang sekitar 20.000 Kilometer yang membentang dari Asia Tenggara ke Eropa, Prancis dan Italia. Mega proyek ini nantinya akan menghubungkan 17 negara yang dilaluinya.
"Kabel Laut SEA-ME-WE 5 akan memiliki percabangan ke Indonesia dengan titik pendaratan (landing station) di Dumai dan Medan. Dengan terhubungnya Indonesia langsung dengan SEA-ME-WE 5 Submarine Cable System, kualitas kecepatan layanan data dan internet dari Indonesia ke Eropa akan makin meningkat dan menjadi yang terbaik dari yang pernah ada," katanya.
Kabel Laut SEA-ME-WE 5 akan terintegrasi dengan sistem kabel laut yang telah dimiliki Telin sebelumnya yaitu Asia America Gateway (AAG), South East Asia Japan Cable System (SJC), Batam Singapore Cable System (BSCS), Dumai Malaka Cable System (DMSC) dan sistem kabel domestik lainnya. Ini diyakini akan menciptakan konfigurasi network yang komprehensif yang menghubungkan Asia, Eropa, USA dan Indonesia dengan kualitas yang tak tertandingi.
"SEA-ME-WE 5 dibangun menggunakan 3 pairs kabel optik dengan kapasitas desain sebesar 24 Terrabit persecon, artinya dengan kapasitas sebesar itu mampu mengantarkan transmisi sebesar 30 juta HD video perdetiknya," tambahnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini, terdapat 38 SKKL di Singapura dan menjadikannya hub teramai di dunia dibandingkan dengan Mesir, Marseille, dan Tokyo.
Baca Selengkapnyae&, Telecom Egypt, Telin dan Operator India tandatangani MoU Pengembangan SKKL ICE IV.
Baca SelengkapnyaMoU tersebut ditandatangani di Washington DC saat event International Telecoms Week 2024.
Baca SelengkapnyaTelkomsat Jalin Kerja Sama strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri guna mewujudkan komitmen percepatan transformasi digital di sektor maritim.
Baca SelengkapnyaHal ini akan memberikan bandwidth yang unggul, konektivitas tanpa batas, dan keamanan jaringan yang kuat
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaTelkomGroup menyediakan dukungan berupa digital connectivity melalui infrastruktur jaringan telekomunikasi terbaik.
Baca SelengkapnyaTerowowngan ini merupakan metode yang umumnya digunakan untuk menggantikan jembatan yang melalui wilayah perairan yang lebar.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah mengkaji pembangunan proyek tanggul laut raksasa, atau Giant Sea Wall di pesisir Pantura Jawa luar Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut keberadaan Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa di sejumlah wilayah pesisir sangat penting.
Baca SelengkapnyaSebanyak 161 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah rampung senilai Rp1.134,9 triliun.
Baca SelengkapnyaTelkomsat dengan fasilitas VSAT Star juga mendukung penyediaan internet berkecepatan tinggi di Kantor Diskominfo Provinsi Papua Pegunungan.
Baca Selengkapnya