Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analis: Perang tarif operator bisa berujung pada kebangkrutan

Analis: Perang tarif operator bisa berujung pada kebangkrutan Ilustrasi smartphone. ©Shutterstock/Sergey Nivens

Merdeka.com - Analis saham PT Bahana Securities, Leonardo Henry Gavaza CFA mengingatkan agar operator dalam negeri tidak menerapkan perang tarif. Hal ini bisa berujung pada kebangkrutan perusahaan itu sendiri.

Dia mencontohkan, salah satu operator Tanah Air yaitu Indosat mulai mendeklarasikan tarif telepon Rp 1 per detik secara nasional antar operator. Dengan membeli paket tertentu, konsumen juga mendapat bonus kuota internet dan akses bebas kuota WhatsApp, Line, BBM, Path, Twitter, Facebook, Go-Jek, dan Grab.

Menurutnya, jika Indosat terus melakukan perang harga seperti sekarang ini, Leo memastikan profitabilitas perseroan akan semakin terpuruk. Jika profitabilitas terganggu dipastikan akan berdampak serius kepada revenue dan net profit. Revenue dan net profit perseroan akan kembali terseok-seok. Terlebih lagi tarif data yang dijual oleh operator saat ini sudah terbilang sangat murah.

Orang lain juga bertanya?

"Jika Telkomsel sampai terpancing untuk menurunkan tarifnya kemungkinan Indosat dan XL bisa mati. Jika Indosat dan XL mati maka dominasi Telkomsel akan semakin kuat lagi yang ujungnya industry telekomunikasi nasional yang terpuruk," ucap Leo di Jakarta, Senin (15/5).

Dia meminta, operator telekomunikasi belajar dari perang tarif yang pernah dilakukan oleh Esia dan Axis. Axis dan Esia melakukan perang harga percakapan telponnya dan internet secara masiv. Akibatnya industri telekomunikasi nasional mengalami tekanan dan mengurangi profitabilitas perusahaan telekomunikasi.

Menurutnya, dalam jangka pendek perang harga seolah-olah akan menguntungkan konsumen. Konsumen akan mendapatkan tarif yang murah. Selain itu rapor management kepada pemegang saham juga tampak kinclong. Ini disebabkan meningkatnya jumlah market share.

"Namun jangka panjang akan merusak industri telekomunikasi. Tak menutup kemungkinan pesaing Indosat juga akan melakukan hal yang sama. Jika ini sampai terjadi maka margin keuntungan akan tergerus dan industri telekomunikasi yang tahun lalu bisa tumbuh 10 persen kemungkinan tahun ini tak akan tercapai. Bahkan bisa mengalami minus."

Dalam penilaian Leo, keberanian Indosat menerapkan tarif telpon Rp 1 per detik antar operator tersebut lantaran margin keuntungan anak usaha Ooredoo itu pada kuartal pertama tahun 2017 yang mengalami kenaikkan. Dengan naiknya margin keuntungan tersebut, Indosat memiliki celah untuk melakukan perang harga.

Seperti diketahui bersama, tarif Rp 1 perdetik antar operator yang diberlakukan sejak pekan lalu merupakan tarif subsidi atau promosi yang diberikan Indosat untuk memanjakan konsumen yang berasal dari operator lain.

Sebelumnya, Chief Economist PT Danareksa Sekuritas, Kahlil Rowter mengatakan, jika para operator telekomunikasi terus menerapkan tarif yang murah dan tidak masuk akal, dipastikan kemampuan penyelenggara jasa telpon tersebut akan tergangu. Mereka tak akan lagi mampu untuk membangun, mengembangkan jaringan dan menjaga kualitas layanan.

Dari data yang dikeluarkan oleh JP Morgan kualitas jaringan yang dimiliki oleh operator yang kerap melakukan perang tarif akan mengalami penurunan. Data itu membuktikan bahwa operator telekomunikasi yang melakukan perang tarif dalam jangka panjang tidak akan mampu menjaga kualitas layanan yang akan diberikan kepada konsumennya. Ujung-ujungnya yang akan dirugikan adalah konsumen dan industri telekomunikasi nasional.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler
XL Axiata Minta Pemerintahan Baru Perhatikan Keberlanjutan Operator Seluler

Tak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
3 Hal Ini Jadi ‘Benalu’ Industri Telekomunikasi di Indonesia
3 Hal Ini Jadi ‘Benalu’ Industri Telekomunikasi di Indonesia

Kondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya
Industri Telekomunikasi Butuh Terobosan dari Pemerintah, Ini Penyebabnya

Industri halo-halo sedang tidak baik-baik saja. Pemerintah harus hadir dengan terobosan regulasi.

Baca Selengkapnya
Pekerjaan Rumah Menkominfo Era Prabowo Siap Menanti, Ini Daftarnya
Pekerjaan Rumah Menkominfo Era Prabowo Siap Menanti, Ini Daftarnya

Ada banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya
Kondisi Operator Seluler di Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja, Ini Penyebabnya

Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.

Baca Selengkapnya
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Temui Titik Terang
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Temui Titik Terang

Setelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.

Baca Selengkapnya
Regulasi OTT Perlu Dipersiapkan
Regulasi OTT Perlu Dipersiapkan

Layanan Over The Top (OTT) seperti Google dan Meta, masih menjadi permasalahan hingga hari ini.

Baca Selengkapnya
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren, Menkominfo: Kami Dukung!

XL Axiata dan Smartfren dirumorkan akan merger. Kominfo memberi restu.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut sebut Starlink Bakal Lebih Murah Dibandingkan Internet Lokal, Begini Kata Pengusaha
Menko Luhut sebut Starlink Bakal Lebih Murah Dibandingkan Internet Lokal, Begini Kata Pengusaha

Respons pengusaha internet mendengar statment pejabat pemerintah soal harga murah Starlink.

Baca Selengkapnya
Industri Telekomunikasi Jadi Collaboration Hub Ekosistem Game di Indonesia
Industri Telekomunikasi Jadi Collaboration Hub Ekosistem Game di Indonesia

Indosat Ooredoo Hutchison telah berkolaborasi dengan Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) dan platform esports mobile game, Garudaku.

Baca Selengkapnya
Muncul Kekhawatiran Perang Harga Starlink dengan Internet Lokal, Begini Jawaban Menkominfo
Muncul Kekhawatiran Perang Harga Starlink dengan Internet Lokal, Begini Jawaban Menkominfo

Kekhawatiran muncul manakala Starlink melakukan perang harga dengan perusahaan internet lokal.

Baca Selengkapnya
Huawei dan ZTE Dilaporkan Untung Besar, Buktikan Sanksi AS Tak Berpengaruh
Huawei dan ZTE Dilaporkan Untung Besar, Buktikan Sanksi AS Tak Berpengaruh

Fakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.

Baca Selengkapnya