Analis sebut saham perbankan masih layak untuk dibeli
Merdeka.com - Sejumlah analis dari sekuritas menyebut bahwa saham bank masih layak untuk dibeli. Hal ini sejalan dengan perbaikan kinerja perbankan yang ditunjukkan dari sejumlah indikator, seperti biaya operasional yang dapat ditekan. Selain itu, biaya dana atau cost of fund pun masih dapat dipertahankan.
Analis BCA Sekuritas Gilang Purnama dan Prasetya Gunadi misalnya. Dalam risetnya, mereka merekomendasikan investor untuk membeli BBTN dengan target harga mencapai Rp 3.100 per saham dikarenakan pertumbuhan kredit perseroan yang terjaga dengan baik dan lebih tinggi dari pada industri perbankan nasional.
Disisi lain, adanya potensi pemasukan tambahan dari fee based income dan masih terdapat cukup ruang untuk memotong biaya operasional.
-
Mengapa target harga saham BBRI tinggi? Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Kapan BNI Sekuritas akan merevisi target harga BRI? Bahkan valuasi BBRI disebut menarik akibat adanya tren kenaikan suku bunga sehingga pihaknya akan kembali melakukan reviu.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
"Kami tetap merekomendasikan beli dengan target harga tidak berubah Rp 3.100 per saham yang mengacu pada 1,3x 2018F PBV," katanya.
Selain itu, pertumbuhan perseroan juga akan ditopang dengan kemampuan Bank BTN dalam mempertahankan cost of fund di tengah kenaikan suku bunga yang tinggi. "Kami memperkirakan pertumbuhan kredit akan tetap di atas rata-rata industri nasional yang mencapai 19 persen di akhir 2018," ujarnya.
Sementara itu, CGS CIMB dalam risetnya tetap mempertahankan target harga BBTN sebesar Rp 4.200 per saham dikarenakan kepercayaan terhadap kinerja Bank BTN yang bisa mempertahankan NPL dikisaran 2,9 persen. "Manajemen tetap percaya diri mencapai target NPL-nya 2,3 persen sampai dengan 2,5 persen," ungkap riset tersebut.
Analis MNC Sekuritas, Nurulita Harwaningrum dalam risetnya merekomendasikan beli untuk saham BBTN dengan target harga Rp 3.375 per saham. "Kami menilai target harga ini seiring meningkatnya kualitas aset, BBTN juga menjadi pemimpin pasar KPR bersubsidi dan pertumbuhan yang kuat untuk kredit dan dana," tegasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset Bank BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaPT UBS Sekuritas Indonesia yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.925.
Baca SelengkapnyaBRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen UMKM terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah jajaran direksi BRI kompak memborong saham BBRI.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca SelengkapnyaBTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh sebesar 11,9 persen.
Baca SelengkapnyaAdanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif BTN.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaSaham BBRI sendiri tengah berada dalam tekanan. Secara year to date, kinerja saham BBRI tercatat terkoreksi 23%.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka ini merupakan batas suku bunga simpanan maksimal agar simpanan nasabah dapat masuk dalam program penjaminan simpanan.
Baca Selengkapnya