Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analisa Bos BCA soal Kebangkitan Ekonomi Usai Penerapan PPKM Darurat

Analisa Bos BCA soal Kebangkitan Ekonomi Usai Penerapan PPKM Darurat Dirut BCA Jahja Setiaatmadja. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintah telah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali dan pengetatan PPKM Mikro di luar Jawa dan Bali hingga 20 Juli 2021. Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi lonjakan kasus baru Covid-19 sekaligus memulihkan ekonomi pasca penerapannya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA, Jahja Setiaatmadja berharap, proyeksi tersebut bisa berjalan baik. Sehingga dampak PPKM Darurat terhadap ekonomi tidak sebesar pengetatan sosial saat awal pandemi di 2020 lalu.

"Kalau 2020 dulu koreksinya sangat dalam, kita harapkan kali ini suatu mild correction. Tapi kita belum tahu, karena belum tahu PPKM Darurat ini sampai kapan," ujar dia dalam sesi webinar, Selasa (6/7).

Orang lain juga bertanya?

Jahja pun masih mempertanyakan, apakah benar ekonomi bisa kembali berjalan normal pasca PPKM Darurat disudahi pada 20 Juli nanti, atau malah diperpanjang akibat penyebaran kasus belum teratasi.

"Sementara sampai 20 Juli, apakah bisa langsung dibuka lagi normal? Tentunya hasil dari pada analisa selama ini, apakah korban covid bisa dikontrol selama ini, sangat dilematis bagi kita," ungkapnya.

Sebagai contoh, dia lantas menyoroti kegiatan usaha di sektor pertanian, di mana ada diversifikasi persentase yang berbeda-beda tergantung orientasi bisnis yang dijalankannya.

"Tetapi kita lihat variasi kepada bisnis yang ekspor oriented, transportasi, logistik itu masih bisa well survive. Tetapi yang tidak itu mengalami penurunan cukup banyak," sebut Jahja.

Secercah Harapan

Namun, Jahja melihat ada secercah harapan dari penyaluran kredit dalam menghadapi PPKM Darurat. Menurut dia, penyaluran kredit perbankan sudah melewati titik terendahnya.

"Cuman ini harus ditambah catatan, kita harus lihat dulu bagaimana dampak dari PPKM Darurat ini, mudah-mudahan tidak seberat pada awal covid. Karena orang sebenarnya sudah biasa, tapi tetap saja kita belum bisa ambil kesimpulan saat ini," tuturnya.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Presdir BCA Sangat Yakin Presiden Prabowo Bakal Dukung Sektor Perbankan
Presdir BCA Sangat Yakin Presiden Prabowo Bakal Dukung Sektor Perbankan

Optimisme itu muncul lantaran Menteri Keuangan kembali isi oleh Sri Mulyani Indrawati yang dinilai memiliki integritas yang tinggi dalam mengelola keuangan.

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih

Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral
OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Cut Cycle Bank Sentral

OJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.

Baca Selengkapnya
BCA Gelontorkan Rp75 Miliar Buat Investasi di IKN
BCA Gelontorkan Rp75 Miliar Buat Investasi di IKN

Kantor BCA di Nusantara direncanakan akan menjadi pusat layanan keuangan yang modern.

Baca Selengkapnya
Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen

Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.

Baca Selengkapnya
Naik 15,5 Persen, Bank BCA Salurkan Kredit Rp850 Triliun per Juni 2024
Naik 15,5 Persen, Bank BCA Salurkan Kredit Rp850 Triliun per Juni 2024

Kredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Baca Selengkapnya
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan

Purbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.

Baca Selengkapnya
Hipmi Tegaskan Pentingnya Sinergi untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi
Hipmi Tegaskan Pentingnya Sinergi untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi

HIPMI menyoroti berbagai aspek penting terkait isu ekonomi pada Pilpres 2024, salah satunya transformasi UMKM melalui digitalisi.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit
Ketua OJK: Likuiditas Perbankan Memadai untuk Menyalurkan Kredit

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.

Baca Selengkapnya
OJK Dukung Program Pemerintah Baru, Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kredit Perbankan
OJK Dukung Program Pemerintah Baru, Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Kredit Perbankan

Secara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi
OJK Catat Pertumbuhan Kredit Melambat: Wajar Karena Rebound dari Pandemi

OJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya