Analisa Bos BCA soal Kebangkitan Ekonomi Usai Penerapan PPKM Darurat
Merdeka.com - Pemerintah telah menerapkan PPKM Darurat Jawa-Bali dan pengetatan PPKM Mikro di luar Jawa dan Bali hingga 20 Juli 2021. Kebijakan ini diharapkan dapat mengatasi lonjakan kasus baru Covid-19 sekaligus memulihkan ekonomi pasca penerapannya.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA, Jahja Setiaatmadja berharap, proyeksi tersebut bisa berjalan baik. Sehingga dampak PPKM Darurat terhadap ekonomi tidak sebesar pengetatan sosial saat awal pandemi di 2020 lalu.
"Kalau 2020 dulu koreksinya sangat dalam, kita harapkan kali ini suatu mild correction. Tapi kita belum tahu, karena belum tahu PPKM Darurat ini sampai kapan," ujar dia dalam sesi webinar, Selasa (6/7).
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Apa harapan Kemnaker untuk BPVP Belitung? 'Usia 4 tahun BPVP Belitung ini adalah usia yang sangat muda. Namun demikian, kami berharap BPVP Belitung menjadi tempat bagi SDM khususnya yang ada di Pulau Belitung ini, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, atau juga di tempat lain yang ingin meningkatkan keterampilan, meningkatkan kompetensinya yang itu sangat diharapkan menjadi modal untuk bisa bersaing dalam pasar kerja yang sangat ketat,' ucap Sekjen Anwar.
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Siapa yang menyampaikan harapan untuk BPVP Belitung? Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi berharap Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Belitung dapat menjadi rumah latih yang memberi inspirasi, menggali potensi, dan menjadi pintu mewujudkan harapan bagi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
Jahja pun masih mempertanyakan, apakah benar ekonomi bisa kembali berjalan normal pasca PPKM Darurat disudahi pada 20 Juli nanti, atau malah diperpanjang akibat penyebaran kasus belum teratasi.
"Sementara sampai 20 Juli, apakah bisa langsung dibuka lagi normal? Tentunya hasil dari pada analisa selama ini, apakah korban covid bisa dikontrol selama ini, sangat dilematis bagi kita," ungkapnya.
Sebagai contoh, dia lantas menyoroti kegiatan usaha di sektor pertanian, di mana ada diversifikasi persentase yang berbeda-beda tergantung orientasi bisnis yang dijalankannya.
"Tetapi kita lihat variasi kepada bisnis yang ekspor oriented, transportasi, logistik itu masih bisa well survive. Tetapi yang tidak itu mengalami penurunan cukup banyak," sebut Jahja.
Secercah Harapan
Namun, Jahja melihat ada secercah harapan dari penyaluran kredit dalam menghadapi PPKM Darurat. Menurut dia, penyaluran kredit perbankan sudah melewati titik terendahnya.
"Cuman ini harus ditambah catatan, kita harus lihat dulu bagaimana dampak dari PPKM Darurat ini, mudah-mudahan tidak seberat pada awal covid. Karena orang sebenarnya sudah biasa, tapi tetap saja kita belum bisa ambil kesimpulan saat ini," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Optimisme itu muncul lantaran Menteri Keuangan kembali isi oleh Sri Mulyani Indrawati yang dinilai memiliki integritas yang tinggi dalam mengelola keuangan.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaKantor BCA di Nusantara direncanakan akan menjadi pusat layanan keuangan yang modern.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaPurbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.
Baca SelengkapnyaHIPMI menyoroti berbagai aspek penting terkait isu ekonomi pada Pilpres 2024, salah satunya transformasi UMKM melalui digitalisi.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca SelengkapnyaSecara prinsip, OJK mendukung sepenuhnya setiap upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya