Ancaman Resesi Ekonomi, Tingkatkan Pengangguran & Ganggu Kesejahteraan Masyarakat
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan seluruh negara di dunia diprediksi akan terjun berjemaah ke dalam jurang resesi. Hal ini tak lain sebagai akibat dari kenaikan suku bunga sejumlah negara maju yang berdampak telak pada ekonomi di negara-negara tersebut.
Menanggapi itu, Ekonom INDEF, Nailul Huda menjelaskan, ancaman resesi ekonomi yang terjadi sekarang berasal dari inflasi akibat kenaikan harga energi dan komoditas yang semakin tinggi. Terkini, inflasi di Inggris telah mencapai 9,9 persen per Agustus 2022, sedangkan Amerika Serikat (AS) berada di level 8,3 persen.
Laju inflasi yang tinggi di sebuah negara bisa menurunkan permintaan produksi barang atau jasa. Otomatis produksinya juga akan terganggu sehingga menimbulkan efek berantai yang lebih luas.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Siapa yang menyatakan deflasi mengancam daya beli? Definisi Deflasi Dengan terjadinya deflasi secara beruntun dalam lima bulan terakhir, terdapat kekhawatiran bahwa daya beli masyarakat mulai melemah.
-
Bagaimana kondisi ekonomi buruk bisa picu pelanggaran HAM? Kondisi ekonomi yang tak baik pada seseorang juga dapat memicu terjadinya pelanggaran HAM. Seseorang dengan kondisi keuangan yang buruk, cenderung dapat berpotensi untuk melakukan perbuatan keji terhadap orang lain.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
"Ketika inflasi suatu negara tinggi, ini akan menyebabkan permintaan barang turun," kata Huda saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis (29/9).
Naiknya harga-harga tersebut membuat sejumlah negara maju merespons dengan menaikkan suku bunga acuan. The Fed sebagai bank sentral AS menaikkan suku bunga hingga 300 basis poin (bps) menjadi 3,25 persen, Inggris menaikkan suku bunga 200 bps menjadi 2,25 persen.
Tak terkecuali Indonesia yang sudah menaikkan suku bunga 75 bps menjadi 4,25 persen. Kenaikan suku bunga acuan kata Huda menaikkan beban bunga kredit. Investasi yang masuk pun akan terganggu dan berdampak luas hingga di tingkat masyarakat.
"Kalau tidak ada investasi yang masuk yang terjadi dalam minim peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja," kata dia.
Pengangguran Meningkat dan Kesejahteraan Menurun
Maka dalam kondisi ini Indonesia harus bersiap untuk mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat. Ancaman masuk ke jurang resesi pun bisa semakin dekat dan menjadi nyata.
"PDB (Produk Domestik Bruto) ini bisa tumbuh tapi lambat dan bisa menjadi jurang resesi," kata dia.
Lebih lanjut, kondisi ini bisa mengancam tenaga kerja di Indonesia. Dampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini menjadi kian terbuka jika perusahaan tidak bisa bertahan menghadapi ketidakpastian ini.
Efisiensi yang dilakukan agar perusahaan tidak bangkrut menjadi ancaman bagi para tenaga kerjanya. Hal ini menjadi keputusan berat lantaran permintaan produk yang menurun. "Artinya ini bisa berdampak ke pengangguran di Indonesia yang sudah mulai dikhawatirkan," kata dia.
Ancaman PHK pegawai ini bermakna juga minim penyerapan tenaga kerja baru. Sebab investasi yang juga susah masuk ketika kondisi ekonomi suatu negara sedang tidak baik-baik.
"Jadi tenaga kerja baru juga sulit terserap investasi melambat dan perusahaan tidak bisa meningkatkan skala usahanya," kata dia.
Alhasil, kesejahteraan masyarakat pun terancam. Mengingat tingkat pengguran bisa meningkat dan masyarakat kehilangan pendapatan utamanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaPelemahan daya beli masyarakat kelas menengah karena kebijakan struktural pemerintah.
Baca SelengkapnyaDeflasi berturut-turut terjadi sejak Mei hingga Agustus 2024. Per Agustus 2024, BPS mencatat deflasi 0,03 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaInflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu, mengurangi daya beli uang.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif PPN menjadi 12 persen jika diakumulasi dalam 4 tahun terakhir (2020-2025) sebenarnya naiknya 20 persen bukan 2 persen.
Baca Selengkapnyapenurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.
Baca SelengkapnyaSebagai anggota Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) , Indonesia memang harus mendukung liberalisasi perdagangan.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca Selengkapnya